INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota DPR-RI Komisi IV Ono Surono belum lama ini melakukan peninjauan di sekitar lahan pertanian yang berada di beberapa kecamatan di Kab.Indramayu, diantaranya Kandanghaur, Losarang, Lelea dan Cikedung. Ono di dampingi Ketua DPP Mari Sejahterakan Petani (MSP) Indonesia, Suryadi Carkaya, beberapa perwakilan kelompok tani dari beberapa wilayah yang terkena dampak kekeringan menjelang musim kemarau yang diakibatkan masih belum maksimalnya aliran Waduk Jatigede karena terganjal pengerjaan konstruksi dan pembangunan Sindupraja.
Dalam kesempatannya ini, Ono sengaja menyempatkan diri melakukan penyisiran sungai Cipanas dari hulu hingga ke hilir atau dari Kecamatan Losarang hingga Bendungan Rentang yang terletak di Majalengka. Penyisiran ini ia lakukan untuk mengetahui secara langsung tentang keadaan pertanian di Kabupaten Indramayu, sebagai tindak lanjut dari komunikasinya dengan kementerian terkait selama beberapa minggu sebelumnya.
“Saya sudah menghubungi Dirjen terkait masalah ini, dan mereka sudah menerjunkan team, dan saya kemari ingin memastikan bahwa mereka terjun kelapangan dan segera dapat mengatasi permasalahannya khususnya permasalahan pertanian di Kabupaten Indramayu, mengingat program kedaulatan pangan adalah salah satu program prioritas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Indramayu sebenarnya sangat berpotensi menjadi daerah lumbung padi nasional”.Ujarnya.
Ketika dimintai pendapat tentang target Ono dalam tinjauannya kali ini, Ono menuturkan bahwa setidaknya terdapat penambahan suplai air, apabila selama ini daerah Indramayu hanya diberi kuota dua hari pengiriman air, karena Indramayu mempunyai lahan yang paling luas dibanding daerah lain, dan khusus untuk indramayu tengah yang terkena dampak positif dari aliran Kali Cipanas saja mencapai 86.000 ha meliputi 4 kecamatan, dari total keseluruhan 15 kecamatan yang mengandalkan air dari aliran Cimanuk, maka dalam skala prioritas kuota air harapan kita dapat ditambah menjadi empat atau lima hari.
“Jarak dari Bendungan Rentang ke Indramayu sangat jauh, apabila hanya diberi jatah air selama dua hari pengiriman, maka air belum sampai di dua kecamatan lainnya yaitu Losarang dan Kandanghaur, hanya sampai Lelea dan itupun belum maksimal, saya masih intens berkomunikasi dengan Dirjen, dan ingin memastikan bahwa masalah ini dapat segera diatasi karena potensi di indramayu tengah bisa menghasilkan panen 500.000 ton sebagai penunjang kedaulatan pangan,” Kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Ketua DPP Mari Sejahterakan Petani (MSP) Indonesia, Suryadi Carkaya dalam perbincangannya dengan Ono Surono menjelaskan, bahwa areal pesawahan yang meliputi beberapa kecamatan yang dilewati sungai cipanas rentan mengalami kegagalan panen karena krisis air yang diduga terganjal adanya proyek pengerjaan saluran yang menghambat arus air.
Lain menurut Suryadi Carkaya lain pula halnya menurut Yoyo petugas pintu air Bendungan Rentang, sebenarnya bukan masalah kekurangan air, hanya saja Bendungan Rentang yang dibangun pada tahun 1982 ini, mempunyai fungsi mengairi areal pertanian di tiga wilayah kabupaten sekaligus dengan cara bergantian.
“Sementara ini Bendungan Rentang hanya mendapat suplai air dari Jatigede selama 12 jam dengan sistem buka tutup, dan kapasitas maksimal mencapai 100 kubik perdetik air untuk mengairi 3 wilayah kabupaten di Majalengka, Cirebon & Indramayu, dan dibagi-bagi secara bergiliran sesuai jadwal”, jelas Yoyo saat ditemui di Kantor Bendungan Rentang. (Ihsan)