INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Tanah Eks Pengangonan Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, kembali di lelangkan. Proses lelang sewa lahan seluas 37 hektar yang pada tahun sebelumnya senilai 313 juta rupiah, kali ini salah satu peserta lelang, Kasanudin, berani mengajukan penawaran harga sebesar 320 juta rupiah atau lebih tinggi 2,2 persen dari nilai lelang tahun 2022.
Atas penawaran tersebut, Kasanudin dinyatakan sebagai pemenang lelang, menyisihkan Hj.Casminah yang menawarkan harga senilai harga lelang tahun, yakni 313 juta rupiah.
Acara lelang yang dipimpin langsung Plh. Kuwu (Kepala Desa-red) Desa Ujunggebang sekaligus selaku Ketua Panitia Lelang, dihadiri jajaran Forkompicam Sukra, Lembaga Desa dan sejumlah tokoh masyarakat, berlangsung kondusif, bertempat di aula kantor desa setempat, Rabu, 13 Desembet 2023.
Camat Sukra, M. Mulya Setiawan, mengatakan, pelaksanaan lelang berlangsung kondusif dan dana hasil lelang tanah pangonan ini masuk tahun anggaran 2023 yang peruntukannya sudah diatur dalam APBDes, untuk itu ditekankan kepada pemdes agar segera melaksanakan kegiatan yang bersumber dari dana hasil lelang tersebut, mengingat sisa waktu di tahun 2023 ini hanya tinggal beberapa hari lagi.
“Alhamdulillah pelaksanaan lelang berlangsung kondusif,” ujarnya.
Sementara, Plh. Kuwu Desa Ujunggebang, Geo Fani, mengatakan, jika dana hasil lelang tersebut termasuk anggaran 2023 dengan garapan pada Musim Tanam (MT) 2023/2024.
“Ini adalah lelang tanah pangonan 2023 untuk garapan MT 2023/2024,” terangnya.
Geo Fani menambahkan, alokasi dana hasil lelang pangonan sepenuh untuk pembangunan fisik, baik infrastruktur maupun pembenahan fisik lainnya, termasuk melanjutkan pembangunan tempat parkir balai desa dan dipastikan dana tersebut akan terserap secara maksimal di sisa waktu tahun 2023 ini.
“Kami akan terapkan untuk pembangunan fisik kalaupun ada sisa maka akan disilvakan dan tercatata pada APBDes tahun 2024,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Ketua BPD Desa Ujunggebang, Rusnata, menegaskan, meski pelaksanaan lelang lahan pangonan dilaksanakan dipenghujung tahun 2023, akan tetap pengunaan anggaran tetap dimasukan pada tahun ini, karena itu pihaknya akan melakukan pengawasan yang optimal tentang penerapan dana lelang tersebut sesuai tufoksi dari BPD itu sendiri.
“Kami akan melakukan pengawasan yang optimal tentang penggunaan dana lelang tersebut,” tandasnya.
Terpisah, pemenang lelang sewa tanah eks pengangonan Desa Ujunggebang, Kasanudin, mengungkapkan, pertimbangan menaikan harga lelang tersebut mengacu pada MT sebelumnya dimana pada musim gadu tahun lalu sebagian lahan pangonan terjadi gagal tanam akibat kekurangan air, sehingga mencoba berspekulasi untuk menaikan kisaran 2 persen dari nilai lelang tahun lalu dan ternyata lebih tinggi dari penawaran yang diajukan peserta lain, untuk itu berharap dukungan pemdes terkait distribusi air agar pada pelaksanaan garapan tanah pangonan kedepan tidak mengalami kendala air baku lagi.
“Setelah lelang ini, kami akan menggarap mulai musim gadu 2024 dan berharap dukungan Pemdes agar tidak lagi ada kendala air sehingga tidak terjadi gagal tanam,” ungkapnya. (Red/FP).