INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pembangunan kontruksi modernisasi saluran primer dan sekunder (MJIDI Rentang) yang digelontorkan Kementerian PUPR untuk saluran DI Rentang sayap kanan dan kiri sudah dianggarkan sebesar Rp10 triliun.
Anggaran yang pembiayaan melalui Loan JICA IP 573 itu dialokasikan melalui dua tahap lewat kontrak MYC 2015 – 2018 dan Multi Year Contrak 2019 – 2021.
Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi mengatakan, pemerintah sejak 2015 lalu konsen dan terus memberikan perhatian kepada para petani di wilayah pantai utara Indramayu dan Cirebon, seiring telah dioperasikannya Bendungan Waduk Jati Gede. Salah satu bentuk prioritas perhatian pemerintah adalah melakukan perbaikan saluran irigasi baik primer maupun sekunder.
Sebagai mitra kerja Kementerian PUPR, pihaknya terus melakukan kontrol dan monitoring atas penyelenggaraan pelaksanaan program yang menjadi prioritas masyarakat petani sebagai obyek pembangunan.
“Setelah saya mendapat informasi dari PUPR, pembangunan DI Rentang sayap kiri dalam proses pemeliharaan adapun untuk DI Rentang sayap kanan masih dalam tahap lelang untuk pelaksanaan tahun 2019 ini,”tuturnya kepada redaksifokuspantura.com.
Menurutnya, pelaksanaan konstruksi Modernisasi Rentang Saluran Primer dan Sekunder (MJIDI Rentang) Kontrak MYC 2015-2018,menggunakan APBN Murni sebesar 932 M, terdiri dari 6 paket konstruksi dan 6 paket konsultan supervisi.
“Sekarang ini masih dalam masa pemeliharaan untuk kontrak 2015 -2018,”tuturnya.
Ia menjelaskan, kegiatan konstruksi tersebut diatas, belum dapat menyelesaikan semua lingkup saluran primer dan sekunder DI. Rentang Kanan karena keterbatasan pembiayaan APBN dengan estimasi kegiatan konstruksi lanjutan sekitar 3,5 Triliun.
Rencana Modernisasi Konstruksi DI. Rentang Kiri dan program pendukung modernisasi akan mulai pada akhir TA. 2019 dengan pembiayaan Loan JICA IP-573 sebesar 6,5 Triliun.
Untuk mewujudkan hal itu, direncanakan akan dilaksanakan harmonisasi konstruksi modernisasi Rentang Kanan dan Kiri dalam aspek teknis dan pembiayaan agar keseimbangan pencapaian output dan outcome dapat berjalan dengan baik.
“Sebagai Anggota Komisi V DPR RI yang menjadi mitra kerja Kemen PUPR, saya mendukung sepenuhnya perbaikan DI Rentang sebagai kelanjutan keberadaan Waduk Jati Gede,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.
Yoseph mengungkapkan, DI Rentang sayap kiri dan kanan ini akan mengairi sawah lebih dari 90.000 hektar untuk wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu, sekaligus menjadi pengendali banjir.
” Sayap kiri sudah selesai dan kini masuk tahap pemeliharaan. Tahap sayap kanan masih lelang,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat di Senayan, ia sering melakukan peninjauan lapangan untuk mengetahui kendala yang terjadi dan kemudian menjadi prioritas pembangunan lanjutan sebagai bentuk aspirasi nyata. Saat melakukan peninjauan Pintu Air DI Rentang, di Desa Kejiwan dan Luwung Kencana, Susukan Cirebon lalu, ia telah menemukan beberapa persoalan yang harus segera ditangani oleh kontraktor.
“Hasil tinjauan lapangan, menurut saya masih meninggalkan persoalan terutama jalan akses sepanjang saluran irigasi yang rusak berat akibat alat alat berat. Saat itu, Kontraktor yang menangani paket itu berjanji untuk memperbaiki jalan yang dimaksud namun sampai sekarang masih rusak dan ditinggalkan. Masyarakat mengeluh dan mendesak agar segera diperbaiki jalan tersebut karena akses yang sangat staretgis kalau ada kemacetan di akses pasar Tegalgubug,”terang Caleg DPR RI Dapil Jabar VIII ini.
Ia berharap, pelaksanaan pembangunan modernisasi irigasi dapat dilaksanakan sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat, sehingga tidak meninggalkan masalah yang nantinya akan merugikan masyarakat pula. Melalui anggaran yang digelontorkan pemerintah Jokowi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah pantura.