KUNINGAN(Fokuspantura.com),– Mobil dinas (Mobdin) Ketua Komisi 1 DPRD Kuningan, H Dede Ismail ringsek. Hal itu setelah sebelumnya, kendaraan yang memiliki nomor polisi E 1240 Z ini diseruduk mobil bermuatan kelapa bernopol Z 8237 WP, yang melaju dari arah Kuningan menuju Cirebon. Senin (29/05).
Berdasarkan keterangan terhimpun, peristiwa yang sempat membuat macet kendaraan dari arah Kuningan – Cirebon atau sebaliknya berlangsung di sekitar Sekretariat DPC Gerindra Kab. Kuningan, jalan raya Ciharending.
“Kelihatan mobil muatan kelapa dari arah bawah itu menggas terus. Apalagi kondisi jalan ini agak nanjak,” ucap Yanto warga setempat.
Namun, sebelumnya, Yanto menyebutkan, peristiwa itu mengeluarkan bunyi akibat benturan yang cukup keras. Sebab, dari lokasi kejadian itu kedua kendaraan mengalami rusak cukup parah. “Lihat saja kondisi mobil dari keduanya,” katanya.
Di tempat yang sama, pengemudi mobil muatan kelapa yang diketahui bernama Rudiana warga Kabupaten Ciamis ini mengatakan, terjadi benturan itu, akibat sebelumnya kagok dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Terlebih di samping kiri itu ada kedua kendaraan roda dua yang memakan jalan alias terlalu menengah.
“Daripada saya harus bertabrakan dengan kendaraan dari berlawan arah, dan disamping kiri ada motor. Saya terpaksa tabrak mobil Pa Haji tadi,” ucap sopir di depan H Dede Ismail.
Dari kejadian sekitar pukul 16. 00 WIB tadi, kontan membuat petugas kepolisian unit kecelakaan Polres Kuningan, tiba di lokasi. Ketiga anggota polisi unit kecelakaan lalu lintas tadi, melakukan olah TKP di tempat kejadian. Dari pemilik kendaraan masing – masing dimintai surat kelengkapan kendaraan.
“Terima kasih atas kedatangan pak polisi, mudah – mudahan ini tidak ada apa-apa dan bisa diselesaikan antara kami,” ucap Dede Ismail di antara pengemudi dan ketiga anggota polisi tadi.
Dede Ismail mengatakan, melihat kondisi kendaraan yang ringsek akibat terbentur dengan kendaraan pengangkut kelapa. Dirinya berupaya untuk meleraia dan memberikan kemudahan untuk pengemudi yang dianggap salah tadi. (Arip)