SENIMAN yang satu ini adalah salah satu saksi lahirnya kebudayaan di Cirebon. Dia adalah Miskadna, seorang seniman kelahiran tahun 1945. Tidak jelas tanggal berapa dan bulan apa dia hadir ke dunia. Namun, jiwa seni lahir sejak ia masih muda.
Berbagai hasil seni dari gerabah banyak diciptakan sang maestro gerabah Sitiwinangun itu. Penghargaan dari salah satu media nasional pun sudah Miskadna dapatkan atas prestasi dalam bidang seni gerabah. Dia adalah revolusioner setiap inovasi bentuk baru dalam kerajinan gerabah.
Miskadna menganggap bahwa ini adalah warisan budaya dari Pangeran Panjunan yang sudah selayaknya dilestarikan. Kalau bukan kita sebagai pemuda Cirebon maka siapa lagi yang meneruskan? Usia senja tidak membuatnya berhenti berkarya. Miskadna tetap membuat kerajinan meski tidak ada pesanan.
“Saya dulu pernah dapat penghargaan nasional sebagai perajin terbaik. Karena semua kerajinan yang ada sebagian besar saya yang menciptakan. Jadi saya harap kebudayaan ini terus ada selamanya,” katanya.
Miskadna berharap agar pemuda sekarang terus mencintai warisan budaya asli Cirebon. Seterusnya akan tetap lestari sebagai icon Cirebon.
Berbagai kerajinan yang diciptakan Miskadna di antaranya ada patung paksi nagaliman yang melambangkan berbagai agama di Cirebon. Macan Ali dan beberapa hasta karya lainnya.
Salah satu sesepuh Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang bernama Wastani, sebagian hasil kerajinan gerabah yang ada di desa ini merupakan karya Miskadna, baik dari bentuk maupun modelnya.
“Banyak patung atau kerajinan lainnya yang sang maestro hasilkan. Dan itu kemudian ditiru masyarakat yang bekerja sebagai perajin gerabah. Ya hasilnya jadi lebih banyak produk gerabah. Baik jenis maupun model sesuai dengan peruntukannya,” ujar Wastani.
Sudah sepatutnya sebagai generasi penerus wajib menjaga setiap warisan budaya seperti yang dilakukan oleh Miskadna. Kearifan lokal yang menjadi simbol dan identitas daerah menjadi daya tarik dari masyarakat dunia. Dengan segala kebudayaan dan seni harus tetap ada regenerasi. (Ibrahim)