INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Polemik Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja (BPR KR) Indramayu, berimbas pada nasib sejumlah anak yatim di Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD) lantaran uang tabungannya turut tertahan di bank Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Indramayu.
Hal itu diungkapkan salah satu Nasabah Penyimpan/Penabung BPR KR Indramayu, yang juga Guru TK di Kecamatan Gabuswetan, Yesi Nina Setiawati, ketika melakukan aksi unjuk rasa bersama Forum Peduli Nasabah (FPN) di gedung BPR KR Indramayu, Kamis, 30 Maret 2023.
Yesi, mengatakan, jumlah tabungan yang tersimpan di BPR KR sebesar 30 jutaan dan uang tersebut adalah tabungan anak yatim di sekolah TK, yang akan digunakan untuk kebutuhan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar. Dengan tertahannya uang tersebut, maka nasib anak-anak yatim di sekolahnya terancam tidak dapat melanjutkan sekolah.
FOKUS BACA INI JUGA : Tempati Gedung Baru, BPR Karya Remaja Capai Laba Usaha 6,29 Miliar
“Itu uang anak yatim untuk biaya pendidikan, kami minta kepada pihak BPR KR dan juga Bupati, agar segera mengembalikan uang tersebut, ditambah lagi saat ini akan menghadapi hari lebaran,” pekiknya.
FOKUS BACA INI JUGA : Nasabah BPR Karya Remaja Berhasil Jebol Pagar dan Segel Kantor
Selain itu, salah satu nasabah dari Kecamatan Losarang, sambil berurai air mata, ia mengeluhkan tabungan yang ada di BPR KR sebesar 405 juta rupiah uang hasil jerih payah anaknya selama bekerja di luar negeri, meski sejak bulan Desember 2022 hingga saat ini, belum juga dapat dikembalikan oleh pihak bank milik perusahaan flat merah di Kabupaten Indramayu tersebut.
FOKUS BACA INI JUGA : Ratusan Nasabah Bank BPR KR Datangi Pendopo Indramayu
“Uang tersebut hasil kerja anak saya di luar negeri, yang ditabung selama empat tahun di BPR dan dari bulan Desember 2022 sudah bolak balik sampai sekarang belum dapat diambil,” keluh warga Kecamatan Losarang, Sonila, dengan nada kesal.
Koordinator Aksi, Urip Sucipto, mengungkapkan, sampai dengan saat ini para nasabah masih menunggu kepastian dari pihak manajemen ataupun KPM dan akan terus bertahan hingga kepastian tersebut didapat, karena tidak sedikit uang nasabah yang tersimpan di BPR Karya Remaja Indramayu.
FOKUS BACA INI JUGA : Nasabah BPR Karya Remaja Berhasil Jebol Pagar dan Segel Kantor
Menurutnya, bukan hanya puluhan atau ratusan bahkan miliaran rupiah untuk masing-masing nasabah, bahkan ada diantaranya tabungan milik anaknya yang bekerja di luar negeri, mirisnya lagi anaknya yang saat ini masih berada di luar negeri tersebut sempat shok, begitu mendengar kabar uang hasil bekerja yang ditabung di BPR KR senilai Rp. 450 juta tidak dapat dicairkan.
“Saat ini KPM harus mengambil keputusan, jangan ditunda-tunda,” ungkapnya.
FOKUS BACA INI JUGA : Khalimi : Selamatkan Nasabah BPR Karya Remaja, Setor Modal atau LPS turun
Urip menegaskan, tanggung jawab permasalahan ini bukan hanya pada manajemen saja melainkan pada KPM juga, karena sebagaimana perusahaan BUMD, Kuasa Pemilik Modal (KPM) nya adalah Bupati, artinya Bupati dalam hal tekhnis mestinya bisa menyelesaikan permasalahan ini secara langsung, sedangkan direksi hanya sebatas operasional di dalam perusahaan yang pertanggungjawabannya kepada KPM, kemudian dengan adanya aksi turun ke jalan ini dipastikan Bupati sudah tahu permasalahan, bukan malah mengintruksikan kepada BPR untuk membuka forum aduan, itu bukan solusi.
FOKUS BACA INI JUGA : Penyelesaian Uang Nasabah Ngambang, BPR KR Indramayu Tak Ajukan Penyertaan Modal
“Secara tekhnis, selaku KPM Bupati bisa menyelesaikan permasalahan ini secara langsung, bukan malah memerintahkan BPR untuk membuka forum aduan,” tandasnya.
Sementara, Direktur Operasional BPR KR Indramayu, Bambang Supena, menanggapi para nasabah yang berunjuk rasa, menyampikan permohonan ma’af, sembari mengatakan jika pihaknya sedang melakukan penagihan terhadap para kreditor yang macet.
FOKUS BACA INI JUGA : Disdikbud Indramayu Tanggapi Tabungan Sekolah di BPR Karya Remaja
“Kami mohon ma’af belum dapat mengembalikan uang dan kami sedang berupaya melakukan penagihan kepada para kreditor,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari kajian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini BPR Karya Remaja masih dalam proses penyehatan. Artinya, persoalan yang mendera managemen perbangkan saat ini masih sangat mungkin diselamatkan dengan memperbaiki manajemen sesuai arahan OJK. (Roby/FP).