INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Supardo memastikan seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Indramayu siap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK), pada ahir April 2019 ini. Namun akibat keterbatasan fasilitas perangkat komputer beberapa sekolah terpaksan numpang di Laboratorium SMK terdekat.
“Sekolah siap menggelar UNBK meskipun harus menumpang karena keterbatasan fasilitas,”katanya kepada wartawan.
Menurutnya, dari 215 SMP di Kabupaten Indramayu. Sembilan sekolah di antaranya belum bisa menggelar UNBK karena sekolah itu tergolong baru sehingga belum memiliki siswa kelas 9.
“Semuanya sekolah swasta,” ungkapnya.
Sementara, untuk 206 sekolah lainnya dipastikan bisa menggelar UNBK meski kebanyakan sekolah belum memiliki fasilitas memadai untuk bisa menggelar UNBK. Karena itulah, ada yang harus menumpang di laboratorium komputer milik SMK terdekat.
“ Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu telah merangkul SMK untuk bekerja sama,”tuturnya.
Dia menambahkan, UNBK SMP di Indramayu sudah memasuki target dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kuantitasnya sudah memasuki 80 persen.
“Di Indramayu, sudah 100 persen,” tuturnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sindang, Nurismo, mengatakan pihaknya siap melaksanakan UNBK untuk 344 siswa. Namun, sekolah hanya mampu menyediakan komputer sebanyak 120 unit. Kendati begitu, ia menjamin pelaksanaan UNBK akan berjalan dengan lancar karena dibagi ke dalam tiga sesi sehingga bisa menampung semua siswa.
Sementara itu, maraknya dugaan pungutan mengatasnamakan sumbangan orang tua siswa untuk membeli komputer sebagai sarana UNBK sempat menjadi perbincangan beberapa kalangan antara pro dan kontra, kendati Bupati Indramayu, H. Supendi secara tegas menolak bagi sekolah yang melakukan pungutan atau sumbangan dalam bentuk apapun, mengingat fasilitas UNBK berupa komputer merupakan tanggung jawab Pemkab Indramayu lewat APBD. Namun faktanya tak sedikit sekolah SMP yang belum siap dengan ketersediaan fasilitas itu bahkan siswa harus repot numpang di sekolah lain seperti beberapa SMP di Kecamatan Sukra dari Desa Ujunggebang harus numpang UNBK di Desa Sumuradem.