Oleh : Dedi Wahidi *)
Rasta Wiguna termasuk salah satu dari sekian kader Partai Kebangkitan Bargsa (PKB) yang mengikuti jejak politik saya dengan tekun, ulet dan tidak mengenal lelah. Saya mengenalnya lebih dekat saat saya menjabat Wakil Bupati Indramayu periode 2000-2005 sekaligus sebagai Ketua DPC PKB Indramayu dan Rasta Wiguna sebagai Ketua PAC PKB Kecamatan Bangudua.
Pada tahun 2005, saat pelaksanaan Musyawarah Wilayah ( DPW) PKB Jawa Barat, saya terpilih menjadi Ketua Dewan tanfidz DPW PKB Jawa Barat dua kali. Pertama, saat Muswil diselenggarakan di Kota Cirebon, lalu karena satu dan lain hal, kedua, diadakan Muswil kembali di Kabupaten Purwarkarta. Saya terpilih kembali untuk kedua kalinya meskipun di arena Muswil itu saya menyatakan mengundurkan diri.Selanjutnya, Avi Taufik yang terpilih menjadi Ketua DPW PKB Jawa Barat.
Dalam kepengurusan, Avi Taufiq itulah, saya mendorong Rasta Wiguna melompat dari pengurus tingkat kecamatan lamgsung naik ke tingkat provinsi. Saya tahu keterlibatan Rasta Wiguna yang sangat inten mengikuti dinamika Muswil sehingga pantas masuk dalam kepengurusan DPW PKB Jawa Barat, sebagai Wakil Sekretaris DPW di bawah kepemimpinan, Avi Taufiq.
Pada tahun 2008 saat terjadi konflik kepengurusan ganda di DPP PKB, sebenarnya saya sudah di posisi Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, namun komunikasi politik saya dengan pengurus DPW PKB Jawa Barat tetap terjalan sangat baik dan inten. Ujung dari konflik tersebut, secara legal formal berdasarkan keputusan pengadilan kepengurusan DPP PKB dimenangkan DPP PKB pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar.
Saat konflik di DPP PKB sangat tajam, DPW PKB Jawa Barat ikut terbelah jadi 2 kubu . DPP PKB lalu membekukan kepengurusan DPW PKB Jawa Barat dan sejumlah DPC PKB kab/kota di Jawa Barat. DPP PKB pimpinan Abdul Muhaemin menunjuk catetaker, Helmi Faisal Zaini sebagai Ketua dan Rasta Wiguna sebagai Sekretaris DPW PKB Jawa Barat.
Saya melihat peran Rasta Wiguna sangat penting dalam proses krusial di atas. Dia praktis dalam pelaksanaan kegiatan politik sehari – hari di DPW PKB merangkap ketua dan sekretaris sekaligus oleh karena ketua caretaker Helmi Faisal zaini lbh banyak kesibukannya di Jakarta.
Rasta Wiguna berhasil menghadapi gugatan secara hukum pembekuan sejumlah DPC PKB Jawa Barat dengan gigih, ulet dan tak kenal lelah, hingga akhirnya semua DPC PKB se Jawa Barat solid, mendukung kepemimpinan Abdul Muhaemin sebagai Ketua Umum DPP PKB.
Itulah peran penting sekaligus krusial Rasta Wiguna dalam menata PKB di Jawa Barat, di saat saat sulit, di saat banyak kader lain ragu – ragu dan mendua sikap politiknya.
Pasca konflik itulah saya diminta kembali memimpin DPW PKB Jabar. Atas pertimbangan dan saran dari sejumlah tokoh, antara lain, (Alm) K.H. Hasyim Muzadi, ketua umum PBNU saat itu, memberi saran kepada saya :
Pertama, saya diminta tetap di posisi sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, tidak perlu menjadi ketua DPW PKB Jawa Barat. Dari situ saya mendorong dan merekomendasikan Rasta Wiguna menjadi Sekretaris DPW PKB Jawa Barat mendampingi Ketua DPW PKB Jawa Barat, Helmi Faisal Zaini, yang ditunjuk DPP PKB.
Kedua, untuk pencalonan di pemilu legislatif 2009, saya yang awalnya didorong oleh PWNU Jawa Barat maju ke DPD RI, juga atas saran KH. Hasyim Muzadi, akhirnya saya mencalonkan diri dari PKB untuk DPR RI.
Pada pemilu legislatif 2009 itulah saya mengawali pencalonan saya ke DPR RI bersama Rasta Wiguna untuk DPRD Proninsi Jawa Barat. Alhamdulilah, saya terpilih untuk pertama kalinya sebagai anggota DPR RI dan Rasta Wiguna garis tangannya belum mengantarkannya menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya, saya mengajak Rasta Wiguna menjadi Tenaga Ahli mendampingi saya dalam tugas tugas saya di DPR RI. Dalam waktu relatif singkat saat Helmi Faisal Zaini, Ketua DPW PKB Jawa Barat, ditunjuk menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rasta Wiguna ditarik menjadi salah satu Staf khusus di kementerian yang dipimpin Helmi Faisal Zaini tersebut.
Dari situ saya tahu pergaulan Rasta Wiguna makin luas dengan jaringan koneksinya baik lingkungan pengusaha, birokrat dan para politisi tingkat Nasional. Pada tahun 2014, Rasta Wiguna masuk di jajaran pengurus harian DPP PKB hingga makin memperluas jaringan dan koneksi politiknya.
Kesibukannya di Jakarta baik sebagai staf khusus Menteri PDT maupun Wakil Bendahara Umum DPP PKB ternyata Rasta Wiguna tidak melupakan Indramayu, Kabupaten kelahirannya. Selain membuka usaha sebagai Pemilik Toko Emas Tiga Permata Tukdana, Kabupaten Indramayu sekaligus Ketua Asosiasi Pedagang Emas Indramayu, juga aktif di lembaga sosial dan pendidikan di kampung halamannya menjadi Ketua Yayasan Darul Maarif Tukdana Indramayu membawahi satuan pendidikan SMK NU Ampera, SMP NU Ampera dan TK NU.
Demikian sepintas tentang H. Rasta Wiguna yang saya kenal. Ulet, pekerja keras dan tak kenal lelah. Pengalaman dan jaringan politiknya cukup memadai untuk mengikuti kontestasi pilkada Indramayu 2020. Mudah mudahan ikhtiar politiknya dimudahlan untuk pengabdian kepada masyarakat, Indramayu, tempat kelahirannya.
Amin.
Penulis adalah : Anggota Fraksi PKB DPR RI
Terkait