PATROL, (Fokuspantura. com), – Peristiwa temuan mayat berinisial MS (40) di salah satu tempat kontrakan di Blok Bunder Desa / Kecamatan Patrol, yang sempat menggegerkan warga, akhirnya langsung dimakamkan di TPU Welini desa setempat, Sabtu (4/4/2020) dini hari.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan dari kondisi mayat MS yang sudah membengkak diperkirakan meningga lebih dari 1×24 jam, ” ujar tim medis UPT RSUD Pantura MA Sentot didampingi tim Inafis Polres Indramayu.
Sementara istri MS, Eka Puji Astuti, yang hadir pada pemeriksaan tim medis dan Inafis Sabtu (4/4) dinihari, mengatakan, tidak menghendaki dilakukan otopsi terhadap korban dan meminta kepada pemerintahan setempat agar MS langsung dimakamkan di lokasi TPU terdekat mengingat kondisi jenazah MS sangat memprihatinkan sehingga tidak memungkinkan dibawa ke kediamannya di daerah Cikarang.
“Kami ingin jenazah segera dimakamkan, lebih cepat lebih baik, ” ungkapnya.
Baca Juga :
Kapolres Indramayu AKBP Suhermanto melalui Kapolsek Patrol AKP Rukman, menegaskan, temuan mayat yang dilaporkan warga pada Jum’at petang ditengah situasi mewabahnya covid-19 sempat mencemaskan warga, sehingga pihaknya menghimbau kepada warga untuk tidak mendekati jenazah yang posisinya masih didalam ruang kontrakan, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dan juga Inafis Polres Indramayu, MS meninggal diperkirakan lebih dari 1×24 jam sehingga tubuhnya membekak dan menimbulkan bau, selain itu dari keterangan yang dihimpun MS diduga kematian MS disebabkan karena sakit yang sudah diderita sebelumnya dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan diduga korban meninggal karena sakit yang diderita sebelumnya, kemudian atas permintaan pihak keluarga tidak dilakukan otopsi dan meminta agar segera dimakamkan, ” tandasnya.
Sebelumnya, Camat Patrol, Teguh Budiarso mengatakan, begitu mendengar informasi tersebut, Muspika Patrol beserta jajarannya dan juga Kepala Desa Patrol, langsung menuju tempat kejadian guna memastikan kebenaran informasi tersebut, akan tetapi mengingat situasi mewabahnya covid-19, tidak ada yang berani mendekat apalagi menyentuh korban.
“Untuk penanganan jenazah akan mengikuti protokol covid-19, namun belum dapat dilakukan karena menunggu kedatangan keluarganya, ” ungkap Teguh, malam hari.
Terkait