INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Masyarakat Blok Janggleng Desa Tanjungpura Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, menghadiri reses masa persidangan pertama tahun 2023 yang dilakukan Anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Golkar, Tuti Alawiyah. Rabu, 15 September 2023.
Salah satu warga, Cici memberanikan diri maju ke depan untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat.
“Saya sangat bangga sekali ketemu dengan ibu dewan. Karena saya punya unek-unek, Desa Tanjungpura ini kebanyakan pengangguran. Jadi kita itu gimana ya, makan mah harus kerjaan nggak. Aduh,! Dari mana dapat uangnya bu,” keluhnya.
Dengan banyaknya pengangguran, Cici berharap melalui wakil rakyat yang terjun langsung menemui rakyatnya itu, agar bisa menyampaikan kepada pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk masyarakat Indramayu khususnya warga Desa Tanjungpura.
“Ada pekerjaan buat generasi kita itu bu. Kasihan bu, banyak yang nganggur,” ungkapnya.
Cici juga mengeluhkan balong (empang) yang berada di lokasi pertamina untuk di lakukan pengerukan karena banyaknya tanaman eceng gondok.
“Lokasi di dozer bu, banyak ecengnya. Buat mandi susah, cuci baju susah, keluhannya banyak orang Tanjungpura tuh bu,” ujarnya.
Tetapi dirinya merasa bingung harus menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasakannya bersama warga lain itu kemana.
“Tapi gini bu, kepada siapa saya mencurahkan. Keluhan-keluhan blok Janggleng Desa Tanjungpura Nggak ada yang merespon,” keluhnya.
Bahkan Cici menilai, bahwa janji-janji dewan kepada masyarakat hanyalah janji palsu. Padahal, anggota dewan itu merupakan kepanjangan tangan dari rakyat untuk bisa menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah.
“Jangan sekedar ini, sudah. Janjinya palsu semua. Saya kepengen janjinya jangan palsu bu. Masyarakat butuh dewan, Dewan juga butuh masyarakat,” Ucap Cici mengeluarkan unek-uneknya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Indramayu Tuti Alawiyah mengatakan, keluhan-keluhan masyarakat itu akan ditampung dan diperjuangkan agar bisa terwujud.
Terkait dengan banyaknya pengangguran, dirinya menjelaskan, sebenarnya di desa itu sudah diberikan program dari pemerintah itu sudah banyak yang mungkin belum sampai ke bawah informasinya.
“Ya mungkin ini harus di benahi ya dari pemerintah ke bawah. Tadi kan informasi-informasi apapun banyak masyarakat yang tidak tahu. Dan satu lagi ya, banyak lahan-lahan pekerjaan yang harusnya sudah berjalan, contoh kaya pabrik sepatu itu kan mangkrak juga. Itu contoh kecil saja, banyak juga yang lainnya,” katanya.
Sebenarnya, lanjut Tuti, pelatihan-pelatihan kepada masyarakat dari pemerintah melalui dinas-dinas terkait sudah dilakukan.
“Tinggal, sampai kepada masyarakat tidak nih informasinya. Jadi harus dibenahi lagi diatasnya (pemerintahnya), harusnya info itu sampai ke bawah,” tuturnya.
Terkait dengan anggota dewan yang hanya memberikan janji palsu, Tuti menanggapinya dengan santai. Menurutnya, dirinya secara pribadi tidak melupakan masyarakat.
“Kalau saya pribadi insya Allah, ini saya pribadi kalau yang lain saya tidak tau. Ya seharusnya ketika kita sudah menjadi dewan, kita kan kembali ya. Kita jadi dewan kan karena masyarakat, yang memilih itu kan mereka. Ya kalau sudah jadi dewan, ya kita harus turun juga ke masyarakat, jangan hanya pas kampanye saja,” ujarnya.
Ia mengaku, waktu pemilu kemarin dirinya tidak melakukan kampanye di desa tersebut. Namun, dirinya tetap melakukan reses atau terjun ke masyarakat di daerah yang bukan basis pendukungnya.
“Waktu pemilu kemarin, jujur saya tidak kampanye disini. Jadi, kita datang ke desa-desa bukan yang memilih kita. Tapi bagi saya tidak masalah, justru kita bisa mengenal lagi dengan yang lain. Lebih bagusnya lagi yang kemarin memilih kita, kita datangin lagi. Tapi kan ketika sudah menjadi dewan, tidak memulu siapa yang memilih saya. Ketika sudah menjadi dewan ya sudah menjadi tugas negara saja.” Pungkasnya.