Fokus NewsRegionalMasjid Pasalakan, Konon Usianya 752 Tahun

Masjid Pasalakan, Konon Usianya 752 Tahun

SUMBER(Fokuspantura.com),– Masjid Pasalakan. Nama ini mungkin tidak seterkenal masji-masjid lain yang ada di tanah Cirebon. Berada di Kelurahan Pasalakan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Masjid ini ada sebelum Cirebon ada. Benarkah demikian?

Menurut kisah yang dituturkan sesepuh, Sukendra alias Pak Balong, usia masjid ini sekitar 752 tahun. Dibangun oleh Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani dari negeri Bagdad. Bahkan katanya para wali pun sering berkumpul di masjid keramat ini.

Disamping masjid terdapat makam Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani dan putranya Pangeran Pasarean. Selain itu ada juga sumur Andong Kamulyan yang artinya menyediakan kemuliaan.

Bila masuk ke makam Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani maka akan terasa dingin sejuk seperti ada sumber udara. Padahal ruangannya tertutup oleh beton jaman dulu yang sangat tebal. Konon bila berjodoh maka akan bisa berjumpa dengan Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani.

“Masjid ini konon dibangun dalam satu malam. Dan dulunya di sebelah timur kali. Karena ada orang buang hajat di kali jadi tidak pantas sholat menghadap orang yang sedang buang hajat. Jadi dipindahkan masjidnya ke sebelah barat kali,”, tutur Pak Balong.

Di dalam masjid terdapat potongan kayu sawo kecik yang menjadi tiang saka utama. Usia saka ini sama tuanya namun anehnya tak kenal lapuk. Tetap keras dan sulit dipotong.  Kayu-kayu ini masih berdiri kokoh layaknya kayu yang masih baru. Kekuatan kayu ini alami, artinya tidak menggunakan pengawet kayu seperti pernis atau sejenisnya.

Selain kayu sawo kecik, ada juga peninggalan bersejarah lainnya. Seperti tulisan kuffi. Yaitu tulisan arab kuno. Tulisan tersebut ditulis diatas sebongkah batu yang berlafadzkan “Laailahailallah”. Konon tulisan ini pun sama usianya. Menurut sesepuh setempat, tulisan kuffi ini terpelihara dengan baik meski ancaman cuaca buruk merusaknya.

Banyak orang yang datang untuk berziarah ke makam Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani. Terutama setiap malam Jum’at Kliwon. Peziarah datang dari berbagai daerah seperti Indramayu, Kuningan, dan kota-kota yang ada di Jawa tengah dan Jawa Timur. Mereka yang datang kebanyakan memiliki ikatan persaudaraan.

Penuturan salah seorang peziarah Muhsin (65) asal Kabupaten Indramayu, Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani ini adalah sesepuh dari semua sesepuh di tanah Cirebon. “Mereka yang tahu silsilah beliau ini akan datang untuk ngalap barokah.”, ucapnya. Setiap datang, mereka akan berdoa dan bermalam di masjid ini. Ritual ini dilakukan setiap bulan.

“Saya dan keluarga setiap bulan memang datang kesini. Karena ini sudah jadi amalan keluarga kami yang kami dapatkan dari orang tua kami. Demi menjaga silsilah keluarga. Memang kami bukan keturunan Syekh Syarif Abdurrahman Al Usmani, tapi belau adalah guru orang tua kami dahulu. Berharap kami juga mendapat ilmu dan kemudahan dalam kehidupan kami sekeluarga.”, ujar Muhsin. (Ibrahim)

ads

Baca Juga
Related

Selama Nataru, Pertamina Patra Niaga  Optimalkan Pasokan Energi di Wilayah Regional Jawa Bagian Barat 

JAKARTA, (Fokuspantura.com),- PT. Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading,...

Pjs Direktur RSUD Indramayu Tanggung Biaya Persalinan Supinah

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pjs Direktur RSUD Indramayu, dr.Lisfayeni ahirnya memutuskan untuk...

Pleno Partai Golkar Indramayu Kondusif, Musda Dipercepat Pekan Depan

INDRAMAYU,(Fokuspantura.con),- Pelaksanaan Rapat Pleno Diperluas Partai Golkar Kabupaten Indramayu,...

Target Optimalisasi Pemenuhan Air Baku Pemdes Sukra Tercapai

SUKRA, (Fokuspantura. com), - Air baku yang merupakan bagian...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu