CIREBON,(Fokuspantura.com),– Sebagai antisipasi terjadinya jentik nyamuk Demam berdarah atau demam dengue (DBD), dari nyamuk Aedes Aegepty yang diakibatkan adanya genangan air pada cangkang batok kelapa, Lurah Watubelah Sumber, Abdul Roup melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sekitaran pedagang es kelapa muda Watubelah Sumber.
Pria yang akrab disapa Roup, mengaku menggunungnya sampah cangkang kelapa pedagang di sekitar Gor Watubelah membuat rasa khawatir datangnya sumber penyakit, terlebih lagi pekan lalu warganya terkena DBD.
“Cangkang batok kelapa bisa menjadi sarang nyamuk DBD, pada musim hujan. Kita akan sampaikan kepada stakeholder (dinas terkait, red)” ujar Abdul Roup kepada Fokus Pantura, Senin (24/7).
Pejabat eselon empat itu menambahkan, pihak yang terkait diantaranya Dinas Cipta karya juga pemerintah kecamatan, yakni agar bisa mencari solusi penyediaan pengangkut sampah secara kolektif.
“Solusinya, Saya gandeng pihak Cipta Karya guna menyediakan armada angkut setiap harinya, sehingga limbah batok kelapa tak menggunung, “Bebernya.
Selain adanya armada angkutan, dirinya berharap para pedagang bisa menjaga kebersihan sebagai antisipasi adanya ancaman nyamuk demam berdarah.
“Dalam waktu dekat sebelum musim hujan program bisa berjalan mas, nanti kami rapatkan dulu dengan pak Camat dan dinas terkait,”tegasnya.
Ditempat terpisah, pedagang kelapa muda, Mar (52) menyambut positif, jika adanya wacana pihak kelurahan untuk mengangkut cangkang batok kelapa secara rutin, sehingga tak perlu sampai menumpuk,
“Saya setuju aja mas kalau setiap hari ada yang ngangkutin,”beber Mar.
Lebih jauh, pedagang yang berjualan lebih dari 8 tahun itu menambahkan bekas cangkang batok kelapa biasa di angkut oleh pengrajin pembuat bata, dijadikan sebagai bahan untuk membakar bata, namun dirinya menyesalkan pengambilannya tidak rutin, sehingga menjadi faktor menumpuknya limbah cangkang batok kelapa.
“Tukang bakar bata mas, karena bisa di gunakan untuk membakar bata namun sayangnya tidak rutin jadi kadang sudah menumpuk baru di ambil, “pungkasnya.
Pantauan Fokus Pantura, dilapangan sedikitnya terdapat 50 pedagang kelapa muda, maka di prediksi menjadi masalah yang pelik imbas yang ditimbulkan dari cangkang limbah batok kelapa tersebut. (Hadi)