INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Geliat perkembangan Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu (PD.BWI) Kabupaten Indramayu dalam menjalankan beberapa bisnis tahun 2018 ini sentimen positif mulai terasa. Sinyal itu terjadi seiring dengan konsentrasi direksi pada bisnis Rice Miller Unit (RMU) yang terus digenjot, lewat terobosan sebagai supplier pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pemasok beras bagi ratusan agen e-waroeng impikan keberuntungan. Namun apakah upaya itu dapat meningkatkan kepercayaan publik seiring pendapatan keuntungan dari beberapa bisnis hingga enam bulan belakangan mampu meraup untung hingga Rp170 juta atau tetap pada laporan air tahun yang terus merugi.
Direktur Utama PD BWI, Soen Soejarwo mengatakan, pihaknya optimis jika pada tahun 2018 ini merupakan peluang bagi BWI untuk bangkit dari keterpurukan, pasalnya diakui oleh semua pihak bahwa perusahaan plat merah yang ia pimpin terus mengalamai kerugian secara akumulasi hingga tahun 2017 mencapai Rp3,1 miliar.
Menurutnya, langkah dan upaya konkrit yang tengah dilakukan saat ini adalah fokus pada bisnis RMU dengan target produksi per bulan mencapai 200 ton beras premium, ditambah dengan bisnis SPBE, Pupuk Kujang dan Petro Kimia serta Agen Elpiji 3 kg.
“Jika sebelumnya produksi beras RMU hanya 150 ton dan hanya mampu menopang biaya produksi, sekarang sudah bisa naik 200 ton beras dan hasilnya positif ada keuntungan,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Senin(30/7/2018).
Ia menjelaskan, Keuntungan dari bisnis yang lain seperti Agen Elpiji yang hanya mendapat pasokan jatah dari PT.Pertamina sebanyak 560 tabung per hari sudah dapat dihitung secara jelas berapa keuntungannya, termasuk bisnis SPBE Losarang hanya mengolah sekitar 32 ton perhari.
Artinya, kata Wowo, selain bisnis RMU, geliat keuntungan lainnya tak begitu menjanjikan, mengingat upaya penambahan pasokan migas masih belum direalisasikan penambahannya dari PT. Pertamina, sementara seiring dengan potensi bisnis RMU pada program BPNT sebagai supplier ratusan agen e-waroeng diyakininya dapat meningkatkan produksi dan berujung dengan peningkatan target keuntungan.
Ia tak menapik anggapan, jika keuntungan yang diperoleh selama enam bulan pada tahun 2018 ini, raihan keuntungan Rp170 juta belum bisa menutup secara total seluruh jumlah kerugian akumularif BWI mencapai Rp3,1 miliar.
“Kami terus upaya, beri kesempatan satu tahun lagi untuk memulihkan BWI agar tidak merugi,”pinta Wowo.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi 3 DPRD Indramayu, H. Dalam Darusalam mengatakan, pengakuan untung dalam perjalanan bisnis selalu disampaikan saat rapat evaluasi, bahkan meyakinkan komisi 3 dalam setiap rapat evaluasi, namun faktanya setiap tahun diujung laporan menelan pil pahit dan terus merugi.
“Ya setia rapat-rapat, jajaran direksi selalu menyampaikan akan untung,”tuturnya.
Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan, H. Ruslandi mengatakan evaluasi dan perhatian anggota Fraksi PDI Perjuangan ahir –ahir ini terhadap perkembangan PD BWI setiap tahun harus segera diseriusi, terutama bagaimana masalah kerugian BWI ini bener bener kearah Pansus. Sebagai wakil rakyat yang sebentar lagi akan berahir, ada target serius dalam menyikapi masalah kerugian BWI yang hingga mencapai Rp3,1 miliar.
“Bila perlu dalam bulan agustus ini target kami Fraksi PDIP terus dorong masalah BWI,”tuturnya.
Menurutnya, persoalan kerugian PD BWI yang terus merugi setiap tahun, bisa diakses dalam setiap rapat evaluasi dan bahasa yang disampaikan hampir sama akan untung dalam paparan, tetapi fakta yang berbicara keseriusan jajaran direksi dalam mengelola bisnis tak pernah memperhatikan rekomendasikan lembaga dalam hal ini DPRD Indramayu melalui komisi .
“Di Komisi 3 itu kan ada aggota kita, publik bisa mengakses youtube DPRD Indramayu saat hearing Komisi 3 dengan BWI sebagai dokumen yang bisa diakses, bagaimana ?, ini sudah menjurus pada kebohongan publik,”tandasnya.
Irlan panggilan akrab Ruslandi, mengingatkan kepada jajaran Direksi BWI jangan mengumbar janji – janji dihadapan publik, karena dari statemen itu mengandung unsur dan berpotensi pada persoalan hukum.
“Jadi jangan umbar janji Pak Direktur, anda didengar, dibaca dan diperhatikan publik bukan hanya wakil rakyat,”terang Wakil Ketua DPRD Indramayu.