INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Pantura M.A. Sentot, hingga mengakibatkan meninggalnya seorang ibu bersama bayinya ketika proses persalinan di rumah sakit yang berkedudukan di Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu, tersebut, ditanggapi serius salah satu tokoh pemuda yang berada di wilayah barat Kabupaten Indramayu (Inbar), Jay Khresna, melalui surat terbuka yang dilayangan di halaman medsos WAG yang ditembuskan kepada Bupati Indramayu, Ketua DPRD Indramayu, Kemenkes RI, Diskominfo Indramayu dan Polres Indramayu, Rabu, 20 Desember 2023.
Hal itu disampaikannya, pasca beredarnya berita viral tentang hilangnya nyawa seorang wanita usia 23 tahun saat proses persalinan di RSU Pantura M.A. Sentot pada Hari Selasa, 19 Desember 2023 Sekira jam 22.00.
“Atas permasalahan tersebut, melalui surat terbuka ini, saya atas nama Masyarakat Indramayu menyampaikan beberapa tuntutan kepada pihak RSU Pantura M.A. Sentot,” kata Jay Khresna.
Adapun sejumlah tuntutan yang disampaikan tersebut, lanjut Jay, pihak RSU MA Sentot segera melakulan Klarifikasi terbuka mengenai kasus tersebut dan mengusut tuntas dugaan tindakan mallpraktek jika itu terbukti dengan memproses secara hukum petugas medis yang bersangkutan, selain itu Manajamen RSU Pantura MA Sentot harus bertanggung jawab atas segala kelalaian yang telah dilakukan.
“Pihak rumah sakit harus segera klarifikasi dan mengusut tuntas dugaan malpraktek dan jika itu terbukti maka harus diproses sesuai prosedur hukum,” ujarnya.
Jay juga mengatakan, Manajemen RS Pantura harus memperbaiki sistem kerja dengan mengikuti Standar Operational Prosedur (SOP) sesuat ketentuan yang tertuan dalam undang-undang. Selain itu, dilakukan pembenahan sarana prasarana karena dianggap kurang memuaskan, baik ruang rawat inap, toilet, kebersihan lingkungan, dan sarana prasarana lainnya, yang penting lagi melakukan kontrol terhadap seluruh petugas karena banyaknya laporan petugas yang ketus, cuek dan tidak mengedepankan sosial kemanusiaan.
“Manajemen RSU Pantura harus mengikuti SOP sesuai ketentuan serta melakukan pembenahan sarana parsarana serta melakukan kontrol terhadap pelayana petugas RS terhadap pasien atau masyarakat,” terangnya.
Jay juga menegaskan atas nama masyarakat Indramayu, menuntut kepada Direktur RSU Pantura M.A. Sentot untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Direktur, jika tidak mampu melalukan pembenahan, termasuk menata kembali sistem antri yang kurang baik dan sistem parkir yang terkesan komersil.
“Jika Direktur RSU Pantura M.A. Sentot tidak mampu meningkatkan pelayanan maka kami menuntut Direktur untuk mengundurkan diri,” tandasnya.
Dengan surat terbuka tersebut dimaksudkan agar menjadi perhatian khusus demi terciptanya RS yang ramah pasien dengan pelayanan prima serta memiliki sarana prasaran yang layak dan memuaskan, pungkas Jay.
Diberitakan sebelumnya, pihak RSU Pantura MA Sentot belum memberikan keterangan resmi tentang berita viral tetkait meninggalnya ibu dan bayi pada proses persalinan Selasa Malam, 19 Desember 2023. Bahkan Direktur RSUD Pantura MA. Sentot, dr. Ndaru ketika hendak dimintai keterangan tidak merespon pesan Whatapps, awak media, Rabu, 20 Desember 2023, pukul 08.45 WIB. (Red/FP).