EdukasiKPAI Minta Kasus Anak SD Merokok Jangan Dihakimi

KPAI Minta Kasus Anak SD Merokok Jangan Dihakimi

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Penjelasan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek atas pengakuan video siswa SD pengisap vapor atau rokok elektrik yang viral di media sosial pada 15 Oktober 2017 kemarin merupakan siswa sekolah dasar di wilayahnya mendapat respon serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pasalnya lembaga perlindungan anak ini mengapresiasi pihak sekolah yang segera bertindak cepat dengan memanggil langsung orang tua maupun siswa yang bersangkutan untuk dilakukan proses pembinaan lebih lanjut.

“Pada intinya semua sepakat untuk tidak mengulagi perbuatannya, kemudian pihak orang tua juga akan melakukan pengawasan yang lebih kepada anak-anaknya masing-masing.”ungkap Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam rilis yang diterima Fokuspantura.com,Senin(23/10/2017)

KPAI juga mendukung Pemkab Trenggalek yang menghimbau masyarakat untuk tidak memperpanjang persoalan tersebut, karena dikhawatirkan justru akan mengganggu psikologis maupun aktivitas belajar dari siswa yang terlibat di dalamnya. Termasuk upaya tidak menstigma anak-anak tersebut nakal dan lain sebagainya, karena selama ini anak-anak tersebut berperilaku baik dan saat ini seluruh siswa sudah kembali beraktifitas dengan normal.

KPAI meminta masyarakat tidak menghakimi anak-anak dalam video tersebut. Mereka adalah anak-anak yang perlu dibimbing dan diberi kesempatan memperbaiki kesalahannya. Anak-anak memang peniru ulung, oleh karena itu apa yang dia lakukan pastilah mencontoh orang dewasa di sekitarnya.

“KPAI juga mendorong Sekolah, Dinas Pendidikan Trenggalek dan Pemkab Trenggalek untuk menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran,” ungkapnya.

KPAI juga meminta kepada semua pihak agar lebih meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Trenggalek, Sinergi sekolah dengan orangtua perlu terus menerus dikuatkan agar masing-masing dapat lebih memiliki kepekaan dalam membimbing dan membina anak-anak, misalnya mendeteksi penyebab anak-anak yang prestasinya belajar menurun, Tri Pusat Pendidikan yaitu peran antara pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan masyarakat harus terus digalakan dan kepekaan orangtua terhadap perubahan perilaku anak-anaknya perlu di waspadai, misalnya anak yang kerap mengurung diri di kamar, anak yang hp nya selalu dijaga agar tidak di lihat orang rumahnya.

Seperti diketahui, aksi anak-anak SD tersebut terjadi pada 15 Agustus 2017, saat itu salah seorang siswa membawa vapor/vape milik kakaknya ke sekolah tanpa sepengetahuan orang tua maupun pihak sekolah. Si anak dengan teman-temannya kemudian mencoba menghisap rokok elektrik itu dan salah satu temannya mengabadikan melalui video.

Dari kejadian tersebut akhirnya video para siswa menyebar dan menjadi viral di sejumlah media sosial maupun jejaring lini massa lainnya. Video tersebut diunggah di akun FB berinisial ER sejak 21 Oktober. Video sudah ditonton 4 juta lebih. Bahkan, video ini menjadi perdebatan sengit 2.700 warganet.

ads

Baca Juga
Related

Terjaring OTT KPK, Bupati Subang Diperiksa Intensif

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan jika saat...

Enam Kecamatan di Purwakarta Berlakukan PSBB Parsial

PURWAKARTA,(Fokuspantura.com),- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purwakarta,...

Pusat Grosir Tegalgubug Diprotes Warga

CIREBON,(Fokuspantura.com),-Rencana pembangunan mal atau Pusat Grosir Tegalgubug Cirebon (PGTC)...

Draf Perpres Tentang Media, Sikap SMSI Sejalan dengan Google

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Organisasi pers Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) terbesar...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu