JEDDAH,(Fokuspantura.com),- Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, didampingi oleh Staf Teknis Perhubungan, Amiruddin, dan Pelaksana Fungsi Ekonomi, Agus Muktamar, beserta staf KJRI Jeddah, Hasan Alatas, berkesempatan mencoba kereta api cepat Al Haramain High Speed Railway (HHR)Jum’at,(14/12/2018) lalu.
Layanankereta cepat, yang beroperasi secara resmi pada tanggal 11 Oktober 2018 itu, menempuh waktu sekitar 3 jam dari Stasiun Kereta Mekkah menuju Stasiun Kereta Madinah dengan perhentian di Stasiun Jeddah dan Stasiun King Abdullah Economic City (KAEC).
Konjen Hery menekankan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan layanan terhadap jamaah haji dan umrah Indonesia, tentu saja berbagai modal transportasi yang menguntungkan jamaah akan menjadi salah satu pertimbangan utama.
Terkait kerja sama perhubungan kedua negara, Konjen Hery juga menyampaikan bahwa Indonesia juga tengah mengembangkan kereta cepat Jakarta-Bandung dan telah melakukan ekspor wagon ke beberapa negara seperti Australia, Bangladesh, dan Singapura. Indonesia dan Arab Saudi.
“Kiranya dapat memanfaatkan berbagai inovasi dan kemajuan layanan perhubungan untuk bekerja sama misalnya melalui pelatihan vocational tenaga maintenance perkeretaapian, pertukaran tenaga ahli, dan saling kunjung diantara pejabat perkeretaapiaan Saudi Railway Organization dan Kementerian Perhubungan Indonesia termasuk Training Center Perkerataapian di Madiun,”tuturnya.
Sementara itu, Madinah Stasiun Manager, Saudi Railway Organization (SRO), Dr. Nayef Mohammed Shabeen, didampingi Operation Manager-Madinah Station, Eng. Saad M. Alshehri, menjelaskan bahwa awal tahun 2019 akan mulai diimplementasikan berbagai program perbaikan diantaranya: waktu tempuh Mekkah-Madinah menjadi 2 jam, Jeddah-Madinah 1,5 jam, dan frekuensi keberangkatan kereta menjadi setiap hari dari sebelumnya hanya hari Kamis, Jum’at, Sabtu, dan Ahad.
HHR saat jni dioperasikan dengan kecepatan 200km/jam dan akan ditingkatkan menjadi 300/jam pada kuartal pertama 2019. Kereta cepat tersebut dirancang dengan kecepatan maksimum 370km/jam.
Dr. Nayef juga menawarkan Indonesia untuk memanfaatkan layanan kereta sebagai salah satu moda transportasi alternatif untuh haji dan umrah.