Fokus PanturaFokus IndramayuKondisi PMI Diduga Korban TPPO Asal Indramayu Sangat Memprihatinkan

Kondisi PMI Diduga Korban TPPO Asal Indramayu Sangat Memprihatinkan

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-  Kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu, yang bekerja menjadi Anak Buah Kapal (ABK) kondisinya sangat memprihatinkan.

PMI tersebut adalah, RTW (20), warga Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, beberapa bulan lalu menjadi PMI ABK di negara China.

Informasi yang berhasil dihimpun crew Fokuspantura.com, Korban berangkat sebagai PMI dengan nomor penerbangan QF042, Senin, 4 Maret 2024, pukul 19:00 WIB menggunakan maskapi Qantas Airways. Dan beberapa hari lalu dipulangkan dalam kondisi sakit sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Indramayu, dengan biaya sendiri.

Camat Terisi, Moh. Mulya Setiawan atau biasa dipanggil Mumul, membenarkan ada warganya yang bekerja menjadi PMI sebagai ABK di negara China, dengan kondisi sekarang sangat memprihatinkan dan masih ceckup di RSUD Indramayu dan saat ini sudah berada di kediamannya di Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi.

“Melalui Pemdes Jatimunggul mas di bantu pendampingan, kebetulan yang bersangkutan masih terdaftar BPJS PBI aktif, jadi untuk pengobatan bisa langsung ke RSUD untuk berobat jalan, kami juga melakukan pendampingan yang bersangkutan melalui dokmaru, kemudian untuk persoalan terkait kejadian menyangkut pekerjaan kami konsulkan ke Disnakertrans,” paparnya, kepada Fokuspantura.com, melalui pesan Whatsapp, Kamis, 25 Juli 2024.

Mumul menambahkan, informasi dari Pemdes setempat, korban ketika berangkat kerja menjadi PMI tidak terdaftar melalui prosedur resmi, sehingga tidak tercatat pada Dinas Tenaga Kerja.

“Kemarin di jelaskan oleh Pemdes dan penelusuran kami yang bersangkutan kerja keluar tidak melalui prosedur resmi akhirnya tidak tercatat dalam data pemerintah atau Disnakertrans,”pungkasnya.

Sementara salah seoranga warga Her, mengatakan, korban merupakan tulang punggung keluarga, bapaknya sudah meninggal dunia sementara sang ibu sudah ringkih dan saki-sakitan.

“Betul ibunya sudah tua sakit-sakitan bapanya sudah meninggal sebenarnya tulang punggung kasihan juga kalau ke situ ga kuat saya pak lihat kondisi mas rahmat,”ujar warga, Her, yang saat itu pernah menengok dan mendampingi di RSUD Indramayu. (Khaerudin/FP).

ads

Baca Juga
Related

KM Danare Diterjang Ombak, Delapan ABK Nyaris Hilang

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Delapan nelayan dari kapal motor Danare asal Kabupaten...

Anggota Komisi V dan BBWS Tinjau Muara Sumbermas Indramayu

KANDANGHAUR, (Fokuspantura.com),- Anggota Komisi V DPR Rİ, Yoseph Umarhadi...

Gemasaba dan Aliansi Mahasiswa Deklarasikan Dukung Gus Muhaemin Capres 2024.

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Arus dukungan kepada Ketua Umum PKB,...

Tiga Tahun, 19 Bidang Sertifikat Program Larasita Mangkrak

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pelaksanaan program Layanan Rakyat untuk SertifikasI Tanah, yang...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu