MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),- Konstelasi politik di kota angin semakin memanas menjelang Pilkada serentak 2018 dengan daftarnya H. Budi Victoriyadi ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Majalengka mendaftar ke penjaringan Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Majalengka 2018-2023 ke DPC Partai Gerindra Kabupaten Majalengka, Senin (31/07).
“Melangkah dengan pasti dan mendaftarkan diri untuk ikut proses penjaringan calon Bupati. Ada itikad baik untuk Majalengka setelah ada dorongan dari teman-teman dan jadi sebuah keputusan hari ini saya mencoba masuk dinamika politik di Majalengka dengan mendaftar Balonbup ke Partai Gerindra,”ujar Mang Budi yang juga Ketua Korwil IMI, Ketua Relawan TIK dan Ketua IPSI Kabupaten Majalengka sapaan akrabnya kepada awak media.
“Saya lahir dan besar di Majalengka dan berkecimpung di banyak organisasi kepemudaan, komunitas, organisasi pengusaha dan keputusan ini bukan tiba-tiba,”kata Ketua Kadin Majalengka dan mantan Ketua KNPI ini.
Sementara pamannya H. Adi Supardi selaku orangtua mewakili bapaknya (alm) mendukung dan mendoakan kiprah H. Budi Victoriyadi dalam mendaftarkan diri menjadi balonbup ke Partai Gerindra.
“Harapannya lentur baik M1 dan M2 dan membawa perubahan tidak di mulut saja tapi dengan pelaksanaannya, intinya orangtua mendukung apa pun resikonya,”ujar mantan Ketua Gapensi dan pengusaha senior Majalengka ini.
Sementara itu Multazam panitia penjaringan Balonbup dan Badan Pemenangan Pemilu DPC Partai Gerindra Kabupaten Majalengka mengatakan prosesi sore ini hanya pengambilan formulir tidak ada orasi atau penyampaian visi misi.
“Nanti saat pengembalian formulir akan menyampaikan visi misi dan sebagainya,”ujar Multazam.
Multazam mengungkapkan tahap penjaringan ini merupakan tahap kedua, yang dibuka kembali tanggal 25 Juli dan ditutup 3 Agustus 2017.
“Dan baru 1 yang daftar,
Yang jelas tidak mungkin koalisi dengan PDIP, kemungkinan koalisi dengan partai Demokrat, PAN, PKS , kalau di Kuningan ada koalisi ummat, dan semua ini masih dalam proses,”ungkap Multazam.
“Nanti prosesnya diserahkan ke DPD dan ada workshop para calon dan DPP yang menentukan, sisi elektabilitas dan popularitas sangat menentukan untuk mendapatkan rekomendasi,”pungkas dia. (Anugraha)