SwasembadaKetersediaan Air Bendungan Salamdarma Belum Stabil

Ketersediaan Air Bendungan Salamdarma Belum Stabil

PATROL, (Fokuspantura.com),- Memasuki musim kemarau 2020 ketersediaan air baku  mulai menyusut, hal itu dilihat dari penurunan distribusi air mulai dari bendung Salamdarma Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Indramayu, hingga ke Saluran Sekunder (SS) di lingkup wilayah kerja Perum Jasa Tirta (PJT) ll Patrol. Sementara para petani  pantura di wilayah barat  Indramayu tengah menghadapi fase garapan musim gadu dengan aktifitas olah lahan.

Asisten Menejer Operasional Patrol, Budyana Sukardi, membenarkan adanya penurunan debet air baku, hal itu disebabkan suplesi Saluran Tarum Timur (STT) yang mengalami kendala diperlintasan dari hulu hingga ke Bendung Salamdarma (BS) yang disebabkan adanya aktifitas olah lahan disepanjang jalur sehingga suplay air ke BS terjadi penurunan ditambah lagi kondisi Sungai Cipunagara (SC) yang terus menurun akibat rendahnya curah hujan di wilayah selatan maka secara otomatis volume air di BS terjadi penyusutan.

“Kondisi air di BS tergantung pada suplesi STT ditambah pula dari aliran Sungai Cipunagara, sehingga apabila curah hujan berkurang maka permukaan SC menurun dan terjadi penyusutan volume air di BS,” ujar Asmen Operasional Patrol yang akrab dengan sapaan Budi, Kamis (2/7/2020).

Budi juga memaparkan, kondisi air pada hari Senin (30/6/2020) dengan suplesi 11,502 meter kubik perdetik berada pada kisaran 19 meter kubik perdetik kemudian terjadi penyusutan secara signifikan sehingga pada hari ini berada dilevel 16,513 meter kubik perdetik atau hanya tersisa 50,76 persen dari kebutuhan standar yakni 32,529 meter kubik perdetik untuk luas hamparan 32 ribu hektar, guna menyikapi hal itu pihaknya akan mengajukan penambahan suplesi STT pada kisaran 16,5 meter kubik perdetik atau dari total suplesi STT 62 meter kubik perdetik dan yang sudah tersalurkan baru mencapai 52 meter kubik perdetik.

“Dengan kondisi air seperti sekarang bisa dibilang relatif tidak aman, sehingga kami akan mengajukan penambahan suplesi STT sebesar 16,5 meter kubik perdetik,” paparnya.

Dikatakannya pula, jumlah lahan pertanian yang bersumber dari BS adalah seluas 36.500 hektar, untuk wilayah Indramayu sebanyak 24.231 hektar dan sisanya masuk wilayah Kabupaten Subang, adapun kondisi lahan yang sudah tergarap hingga bulan Juni adalah 66,2 persen dengan kebutuhan air sebanyak 32,529 meter kubik perdetik, sehingga diberlakukan sistim gilir giring  agar  lahan tersebut bisa teraliri, dengan keterbatasan debet air tetsebut perlu kerjasama semua komponen baik masyarakat maupun pemerintah desa agar turut mengawal optimalisasi jadwal gilir air.

“Kami mohon kerjasama pihak aparatur desa guna mengawal jadwal gilir air, sehingga dengan keterbatasan debet air yang ada lahan pertanian bisa teraliri,” terangnya.

Dari keterangan yang dihimpun fokuspantura.com dilapangan, untuk sementara suplesi STT adalah 13,396 atau ada penambahan 2 meter kubik dari suplesi STT sebelumnya pada volume 11,5 meter kubik, kemudian adanya curah hujan pada Kamis malam kondisi sungai Cipunagara mengalami sedikit peningkatan, sehingga kondisi air pada bangun induk pembagi Bugis atau BS hingga Sabtu (4/7/2020) turut naik mencapai 20,280 meter kubik perdetik.

ads

Baca Juga
Related

Politik Nasional, Elektabilitas AHY dan Demokrat Makin Melesat

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Partai Demokrat dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus...

Undangan Pelantikan Dewan Indramayu Menyebar

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sekretariat DPRD Indramayu sudah mempersiapkan agenda pelantikan dan...

Polisi Gerebek Rumah Pengedar Obat Ilegal

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Petugas Unit 1 Satnarkoba Polres Indramayu menggerebuk rumah...

Dua Warga Tewas Akibat Bentrok di Lahan PG Rajawali II

MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),- Nasib nahas menimpa dua warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu