INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Ditengah merebaknya kasus pandemi covi-19 yang menyita konsentrasi pemerintah guna menekan laju penyebaran virus yang menyerang sistem pernafasan manusia, ternyata dijadikan peluang penghasilan oknum petugas kebersihan UPTD Puskesmas Sukra Kabupaten Indramayu.
Pasalnya oknum berinisial W memanfaatkan moment pandemi dengan memproduksi surat keterangan hasil pemerikasaan swab, diluar sepengetahuan pihak manajemen Puskesmas Sukra, sehingga diamankan petugas Kepolisian Polres Indramayu, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, oknum W digelandang petugas Polres Indramayu atas tindakan pemalsuan dokumen berupa surat keterangan hasil pemeriksaan swab, berdasarkan laporan warga.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang, melalui Kasat Reskrim AKP Luthfi Olot Gigantara, mengatakan, oknum W diglandang di Mapolres Indramayu karena diduga telah melakukan pemalsuan surat hasil pemeriksaan swab. Dari hasil pemeriksaan, polisi berhasil menyita sejumlah surat keterangan palsu itu dan satu perangkat komputer dan juga printer.
“Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya kini pelaku tengah menjalani pemeriksaan penyidik,” kata Luthfi kepada awak media, Minggu (25/7/2021).
Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Sukra, Dr. Barlian Ahmad Anwar. yang saat ini tengah menjalani pengobatan di RSHS Bandung serta melakukan isoman dikediamannya melalui sambungan video call, Senin (26/72021), mengungkapkan, jika dirinya merasa kaget atas apa yang dilakukan W yang dengan sengaja berani melakukan perbuatan tersebut dan apa yang dilakukan W diluar tanggung jawab instansi.
“Saya sudah beberapa bulan menjalani pengobatan cuci darah di Bandung dan saat ini pula saya sedang melaksanakan isoman,” ujarnya.
Dihari yang sama, Kasubag Tata Usaha Puakesmas Sukra, H. Widanto, ketika ditemui di tempat kerjanya mengatakan, pihaknya tidak menduga jika W berani melakukan perbuatan senekat itu, dimana sebelumnya W adalah tenaga honorer yang bertugas dibagian kebersian yang ketika pada kelonggaran waktunya diperbantukan untuk menangani kegiatan administrasi bersama petugas adminiatrasi lainnya, namun kemudian kepercayaan tersebut dimanfaatkan untuk melakukan manipulasi data berupa surat keterangan hasil swab, sehingga pihaknya merasa kecolongan.
“Ketika selesai menjalankan tugas kebersihan untuk mengisi kekosongan waktu W terkadang diperbantukan di bagian administrasi pendaftaran dan ternyata kepercayaan yang kami berikan disalagunakan W untuk membuat surat keterangan hasil swab palsu yang dilakukannya diluar jam kerja, sehingga kami merasa kecolongan, ” terangnya.
Terkait