SUBANG(Fokuspantura.com),– Memasuki musim kemarau kasus kebakaran kerap terjadi dikabupaten Subang hal tersebut hampir terjadi tiap tahun, mengingat pada musim kemarau cuaca sangat panas, angin berhembus kencang dan persediaan air pun menurun.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Kabupaten Subang H. Hidayat mengatakan jumlah kasus kebakaran selalu meningkat tiap tahunnya khususnya dimusim kemarau.
“Dalam sebulan bisa ada tiga hingga empat kali, maka perlu kewaspadaan dari warga akan terjadi potensi kebakaran” ujarnya.
Menurut H. Hidayat, umumnya kebakaran terjadi akibat konsleting listrik, percikan api tersebut dengan cepat menjadi amukan api dibantu terik panas matahari dan angin yang bertiup kencang. Sementara untuk mengatasi masalah kebakaran, saat ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana masih minim peralatan mulai dari mobil damkar hingga personil.
“Sampai saat ini Kabupaten Subang baru memiliki 6 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk penanganan kasus-kasus kebakaran yang ada di 30 kecamatan,” katanya.
Kondisi semua unit mobil damkar tersebutpun sudah cukup tua diatas 10 tahun. Akibatnya, ketika ada peristiwa kebakaran yang jangkauannya jauh dari markas damkar, aksi skuad penjinak api itu sering kali keteteran atau terlambat datang hingga membuat masyarakat korban kebakaran kecewa dengan petugas.
H. Hidayat mengatakan, idealnya di setiap dua kecamatan terdapat 1 unit mobil damkar. Sehingga, ketika terjadi peristiwa kebakaran, skuad damkar bisa bereaksi cepat sesuai standar yakni 1 hingga 15 menit.
“Tidak seperti sekarang, sampai ke lokasi kebakaran pasar di luar kota rata-rata satu jam. Sehingga, saat sampai di lokasi bangunan pasarnya sudah habis dan hanya sejumlah ruko saja yang bisa diselamatkan,” paparnya.
Untuk itu mengatasi kebarakan khususnya diwilayah pantura, kami sudah membuka UPTD Damkar diPamanukan dan menyiagakan 1 unit Damkar. Oleh karena itu H.Hidayat meminta kepada DPRD Subang, supaya menganggarkan anggaran untuk penambahan armada damkar pada 2018, karena sudah 10 tahun tak ada penambahan mobil Damkar,” pungkasnya
(Ahya Nurdin)