INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-
Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Kasan Basari, mengatakan, konsep ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu saat ini dibutuhkan inovasi yang kongkrit dalam memberikan kesehatan kepada masyarakat petani.
Pasalnya, program unggulan daerah ketahanan pangan di Indramayu saat ini masih berkutat pada program-program yang bersentuhan dengan masyarakat petani.
“Saat ini Indramayu masih peringkat pertama secara nasional sebagai daerah pensuplai padi terbesar, namun insentif yang diterima petani dinilai masih belum kongkrit,” katanya kepada awak media, Selasa 7 Maret 2023.
Bentuk insentif yang dapat diterima masyarakat petani saat ini adalah sebuah program yang betul betul sampai kepada petani.
Ia mencontohkan, APBD kabupaten Indramayu sudah harus berani memberikan alokasi untuk penangkar benih padi lokal dengan dukungan kwalitas varitas yang baik.
Selanjutnya, dari hasil produksi benih padi tersebut sebagai bentuk pemberdayaan pelaku usaha mikro di daerah, pemerintah daerah agar dapat memproteksi benih padi untuk diberikan kepada seluruh petani melalui kelompok tani di Kabupaten Indramayu dalam bentuk bantuan guna menekan biaya produksi pengolahan saat masa tanam.
Sehingga, satu saja program penunjang ketahanan pangan dalam memberikan insentif kepada petani akan dapat dirasakan secara nyata untuk petani di Kabupaten Indramayu.
“Konsep insentif konkrit ini harus sudah dilaksanakan oleh Pemkab Indramayu dalam waktu dekat, sehingga ruh dari daerah ketahanan pangan benar benar terwujud ditengah – tengah kondisi masyarakat petani Indramayu,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu ini.
Ia berharap, konsep ketahanan pangan berkelanjutan ini kedepan dapat segera diwujudkan dalam mendukung Visi Indramayu Bermartabat. Pungkasnya. (red)
