Fokus NewsRegionalKarnaval “Sawalan” Desa Krasak Jadi Tradisi

Karnaval “Sawalan” Desa Krasak Jadi Tradisi

JATIBARANG, (Fokuspantura.com), – Setiap memasuki bulan Sawal Hijriyah, tepatnya lebaran pada hari ke-3 atau ke-4, masarakat Desa Krasak Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, menggelar karnaval. Untuk kesekian kalinya, pawai yang diikuti utusan tiap RT tersebut berlangsung meriah, Rabu (28/6/2017) malam. Para peserta menampilkan beragam bentuk lampion boneka kertas raksasa seperti lampion berbentuk naga, belalang dan sebagainya.
 
Ribuan warga Desa Krasak tumpah ruah di sepanjang jalan raya Desa Krasak jalur Jatibarang-Indramayu menyaksikan karnaval tersebut. Mereka ingin melihat hasil kreasi tiap peserta.
 
Pantauan Fopan, arak-arakan panjang ini dimulai sejak selepas salat isya hingga selesai sekitar jam 10 malam. Kemeriahannya tampak betul dinikmati warga dari berbagai usia. Bukan hanya mengarak lampion boneka raksasa, tampak juga beberapa kelompok peserta pemuda yang ber-joget diiringi musik tarling dangdut pantura.
 
Kepala Desa (Kuwu) Krasak, Wardono, mengatakan karnaval ini sebetulnya bagian dari kegiatan “Halal bi Halal” masyarakat Desa Krasak. Kegiatan yang mempertemukan seluruh unsur masyarakat dari tiap blok dan RT untuk saling bermaafan dalam rangka Idul Fitri. Selain karnaval, ada sepak bola api yang digelar setelah karnaval, Rabu (28/7/2017) malam. Puncaknya adalah acara salam-salaman yang diisi juga dengan ceramah pengajian.
 
Diakui kuwu, karnaval memang paling ditunggu oleh warga. Karnaval yang digelar tiap tahun ini sudah berlangsung lama dan sudah menjadi tradisi bagi masarakat Desa Krasak. Selain menciptakan kemeriahan, karnaval tampaknya memberikan kegembiraan tersendiri bagi umumnya warga Desa Krasak dalam merayakan Idul Fitri.
 
“Mumpung semua masih berkumpul dengan keluarga masing-masing, karena banyak juga warga kami yang bekerja di Jakarta.”, ujar kuwu.
 
Seorang warga kota Indramayu, Tinus (45), mengaku sengaja datang untuk melihat sekaligus menyuting karnaval. Kepada Fopan ia menyatakan, karnaval ini cukup menarik, sayangnya kurang dikemas dengan konsep yang lebih bagus.
 
“Alangkah lebih menarik jika pihak panitia memberikan tema tertentu yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal”, ucapnya.
 
Tinus yang juga seorang pemerhati tradisi itu mengatakan, tradisi karnaval tersebut perlu mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah.
 
“Dalam hal ini perlu adanya perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, setidaknya tercatat dalam agenda pembinaan budaya bahwa ada cara tersendiri bagi suatu masyarakat desa seperti di Desa Krasak dalam memaknai atau merayakan lebaran Idu Fitri”, kata Tinus.
 
Kuwu Krasak Wardono mengaku bangga dan bersukur atas kekompakan warganya yang sukarela tiap tahun berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan karnaval sawalan.
 
“Saya mengucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara, sehingga kegiatan tersebut bisa terlaksana”, ungkapnya. (Ayad)
 
ads

Baca Juga
Related

Kampus Didorong Buat Konsorsium Inovasi

BOGOR(Fokuspantura.com),– Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) mendorong...

Azun Mauzun : Pemda Indramayu Segera Ambil Tindakan Tanggap Cepat

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP Ansor Indramayu,...

Panitia Adhoc Pembentukan Ika Alumni Unwir Indramayu Terbentuk

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Tim penggagas pembentukan Ikatan Alumni Universitas Wiralodra (IKA...

Yoseph Umarhadi Konsisten Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

KANDANGHAUR, (Fokuspantura.com),- Dipenghujung masa jabatannya selaku Anggota DPR RI,...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu