INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin membenarkan jika seorang warga diciduk oleh jajaran Detasemen Khusus 88 di wilayah Haurgeulis Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Penangkapan itu diduga berkaitan dengan aksi terorisme yang terjadi di Makassar belum lama ini.
“Kemarin ada penangkapan. Ada seorang yang diamankan oleh Densus berinisial J,” kata Arif kepada wartawan, Kamis(8/2/2018).
Menurutnya, berdasarkan identitas KTP, terduga teroris merupakan warga Lampung. Dia menikah dengan warga Haurgeulis Indramayu.
Arif mengatakan, penangkapan itu diduga ada kaitannya dengan aksi terorisme yang terjadi di Makassar pada Tahun Baru 2018. Arif mengaku, tidak mengetahui secara pasti apa peran yang dimainkan oleh terduga. Sebab kata dia, penyelidikan bukan dilakukan oleh Polres Indramayu.
“Secara detail tidak tahu pasti sejauh mana keterkaitan tersangka,” katanya.
Ia pun belum mengetahui kaitan jaringan teroris kasus tersebut. Saat ini yang diketahui Densus 88 telah mengamankan pelaku dan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.
Sebelumnya, Operasi senyap Densus 88 Mabes Polri berhasil mengamankan terduga teroris MJ(31) warga Blok Babakan Jati III Lor Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Rabu (7/2/2018) sekitar pukul 08.15 WIB
Informasi yang diperoleh Fokuspantura.com menyebutkan, MJ diringkus oleh Tim Densus 88 Mabes Polri tepatnya di depan warung es kelapa muda, Jalan Jendral Sudirman, Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgelis, Kabupaten Indramayu. Terduga jaringan Ali Hamka Napiter LP Cipinang ini ditangkap saat menaiki sepeda motor Honda Supra Fit yang hendak ke arah Utara (Arah Patrol) tiba – tiba sekelompok orang yang diduga Densus 88 Mabes Polri langsung mengamankan. Saat itu pula MJ langsung dibawa oleh Densus 88 ke Mabes Polri.
Pria asal Blok Kapitan Desa Pasar Madang Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung ini, diduga pengikut kelompok Jamaah Anshorut Tauhid (JAT)dan Binaan Napiter Ali Hamka yang sudah divonis hakim dan sedang menjalani hukuman di LP Cipinang Jakarta.
Hasil analisa Datasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) menduga terduga teroris yang sudah diamanakan di Mabes Polri turut serta dalam kegiatan kelompok teroris di Indonesia. Bahkan penangkapan yang dilakukan secara sembunyi tidak ada koordinasi dengan aparat keamanan kewilayahan.
Usai penangkapan, situasi dan aktifitas masyarakat tidak terganggu, bahkan beberapa warga masyarakat tak menduga jika saat itu telah terjadi penangkapan terhadap terduga teroris di wilayah Kecamatan Haurgeulis.
