INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Institute Pendidikan Hidup (IPH) salah satu komunitas sosial yang bergerak dibidang motivasi dan pendidikan luar sekolah di Indramayu, bekerjasama dengan Majelis Under Ground, Jundu Babadan, Tenajar Kertasemaya, Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Menyelenggarakan Tadarus Puisi dan Satu Abad Chairil Anwar, Selasa 19 April 2022 nanti pada pukul. 21.00 Wib di Kampung Institute Pendidikan Hidup, Jalan Raya Karangampel – Jatibarang Km 9 Blok Senerang Rt.06 Rw.02 Desa Sudikampiran, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
Ketua Panitia Pelaksana, Agus Supriadi, mengatakan, kegiatan tadarus puisi ini sengaja dilaksanakan pada 17 Ramadhan bertepatan dengan Nuzuul Qur’an, sekaligus peringatan 1 Abad Penyair Chairil Anwar.
Menurutnya, momentum Nuzuul Qur’an ini yang berkaitan dengan sejarah turunnya Al Qur’an ditandai Surat Al-‘Alaq (Segumpal Darah). Dimana pada surat tersebut ditegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk membaca.
Sehubungan dengan itu kegiatan tersebut akan diawali Orasi “Keajaiban Al Qur’an dan Literasi sebagai Pemantik Bangsa” yang akan disampaikan 10 menit oleh penyair Acep Syahril. Selain dilanjutkan pembacaan beberapa surat-surat pendek, seperti Al-Falaq, Al-Ikhlas dan Al-Lahab, serta pembacaan puisi para penyair berikut karya-karya Chairil Anwar.
Sementara penyair yang bersedia hadir antaranya, Ipung (Kuningan), Entheih Mudakir (Tegal), Sudarmono (Yogyakarta), Kijoen (Majalengka) selain Saptaguna, Rg. Bagus Warsono, Bi Yang Lana, Faris Al Faisal, Abdul Aziz, Supali Kasim, Minanto, Ucha M Sarna, Sri Sunarti dan lain-lain.
Turut menyertai ritual tadarus puisi, H. Saefudin (Ketua DPRD Indramayu), Ahmad Mujani Nur (Anggota DPRD Indramayu), Ivan Day Iswandy (Kasi Intel Kejaksaan Indramayu), Dedy Musashi (Ketua PWI Indramayu), Asep Ramli (Kepala SMAN Juntinyuat), Subandhi (praktisi Spiritual), Ihsan Mahfudz (Dirut Fokus Pantura), Adun Sastra, SH (GM Radar Indramayu), Dr. Tobroni (Kepala SMK NU Kaplongan), Ray Mengku Sutentra (Ketua Dewan Kesenian Indramayu), Sihabudin (‘Lbe), Didi Ahmad dan lain-lain.
Sementara, Gus Dayat pimpinan besar Majelis Jundu yang membawahi dua Majelis lainnya, Rok n Roll dan Under Ground berharap agar kegiatan seperti ini dapat menginspirasi anak-anak muda yang tergabung di dua majelis tersebut.
“Sebab anak-anak yang ada di dua majelis itu adalah anak-anak yang memiliki masa depan hebat, perjuangan mereka masih panjang. Sebelum sampai pada cita-citanya mereka terlebih dahulu harus memutus rantai kemiskinan, kebodohan dan traumatik akibat ketidakbijakan orang tua mereka,” jelas Gus Dayat.