BREBES,(Fokuspantura.com),- Sarju Atmo Taruno atau yang akrab dipanggil Atmo (68) warga asal Dukuh Ngasem Reju Rt/Rw 002/004 Desa Triyaga Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Jateng, nekad melakukan aksi Long March dari Tawang Mangu Solo menuju Istana Negara dengan tujuan mengharapkan perhatian dari Bapak Presiden RI Bapak Joko Widodo tentang nasib salah satu kerabatnya (Tuminah janda 3 nak) di Bojonegoro Jatim yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait kondisi rumah Tuminah yang belum layak huni dan mendapat musibah berupa pengikisan tanah diwilayah rumahnya. Senin (8/7).
Atmo membulatkan tekadnya untuk melakukan Long March menempuh jarak kurang lebih sejauh 568-600 KM ke Istana Negara guna bertemu Bapak Presiden yang notabene juga orang solo demi nasib kerabatnya tersebut.
Ia memulai perjalanannya pada Minggu 30 Juli 2017 dari Tawang Mangu Solo dan pada hari ini Senin 8 Agustus 2017 menyempatkan diri singgah di Makodim 0713/Brebes untuk beristirahat sejenak melepaskan lelah sekaligus bercerita dan memperlihatkan foto-foto kerabatnya kepada beberapa Personel Kodim 0713/Brebes selesai melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera.
Hal inilah yang membuat Atmo singgah di Makodim 0713/Brebes karena melihat Sang Saka Merah Putih dikibarkan oleh TNI. Kasdim 0713/Brebes Mayor Inf Ustadi Rahmad mempersilahkan Bpk. Atmo untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya kembali.
“Aksi jalan kaki ini adalah perjuangan penuh pengorbanan. bukan hanya bagi saya maupun keluarga saya melainkan juga sebagai contoh bagi para generasi muda untuk lebih menghargai lagi para pahlawannya dengan mengisi pembangunan dengan hal-hal yang positif dan membangun” tutur Atmo kepadaPendim 0713/Brebes.
Lebih lanjut Atmo mengungkapkan bahwa aksinya ini (Tradisi Tahta) juga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan, karena Bapak Jokowi tokoh masyarakat dari Solo menjadi Pemimpin Negara/Presiden RI.Atmo juga berharap, aksinya ini untuk mengetuk pintu hati pemerintah beserta unsur terkait agar mendengar serta merespon permasalahan yang dialami oleh keluarganya yang kurang mampu.
Pukul 07.47 WIB, Atmo melanjutkan perjalanan menuju Istana Negara dengan berbekal Bendera Merah Putih yang dibawa di punggung dan tanggannya, sebagai simbol jiwa nasionalisme dan patriotisme dari dirinya. (Wah/Har)
Terkait