SLAWI,(Fokuspantura.com),- Jelang HUT Pramuka, ada yang berbeda dengan penampilan para ASN di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal, Jumat pagi (9/8/2019). Para ASN yang biasanya mengenakan baju batik pada hari Jumat, saat itu mereka mengenakan seragam Pramuka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Kabupaten Tegal, Agus Subagyo menatakan guna melaksanakan program kerja Saka Kalpataru dan peringatan HUT Gerakan Pramuka, DLH Kabupaten Tegal, mengadakan pendalaman Saka Kalpataru dan Sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka bagi Pinsaka Kalpataru dan Anggota Saka Kalpataru, yang bertempat di Kantor DLH Kabupaten Tegal.
“Acara ini bertujuan untuk memberi pembekalan dalam rangka pengembangan Ambalan Saka Kalpataru di pangkalan SMA, SMK dan MA Negeri dan Swasta yang ada di wilayah Kabupaten tegal,” tuturnya.
Menurutnya, pembekalan Saka Kalpataru meliputi tiga hal, yakni Krida 3R, Reduce: pengurangan dan pembatasan sampah, Reuse: pemanfaatan kembali barang-barang (sampah) yang masih layak digunakan, Recycle : daur ulang sampah.
Kedua, Krida Perubahan Iklim (climate change), yang meliputi upaya hemat energi listrik, air, BBM, guna mengurangi pemanasan global (global warming) dengan menekan atau mengurangi efek gas rumah kaca. Juga untuk mengurangi dampak negatif lainnya, seperti kerusakan ozon, banjir rob dan bencana alam lainnya.
Ketiga, Krida 3 Konservasi Keanekaragaman Hayati (bio diversity) melalui kegiatan Konservasi Alam, Flora dan Fauna.
Ia menjelaskan, penyampaikan sosialisasi undang-undang Gerakan Pramuka meliputi latar belakang, revitalisasi Gerakan Pramuka dan pasal-pasal Undang-Undang Gerakan Pramuka, yg mencakup tujuan, fungsi, kedudukan dan sistem pembinaan Gerakan Pramuka.
Hal ini amat penting, karena tujuan Gerakan Pramuka mencakup peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan YME, pembinaan karakter, patriotisme, nasionalisme, pengembangan kecakapan hidup (life skill) dan cinta lingkungan hidup.
Ia menyisipkan pesan kepada para peserta untuk makin peduli dengan lingkungan. Melalui Gerakan Pramuka, diharapkan lahir pemimpin-pemimpin muda yang bukan hanya matang secara intelektual, tapi peka dan peduli pada lingkungan.
“Semoga melalui upaya ini generasi muda bangsa dapat mempersiapkan diri sebagai pemimpin bangsa negara ke depan, yang cinta, peduli dan berbudaya Lingkungan,” tutur Agus.