INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Penasehat Dharma Wanita Kemensos RI yang juga anggota OASE Kabinet Indonesia Maju, Grace Batubara, meminta agar para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) se-Indonesia harus fair dan netral dalam menjalankan tugas jangan dijadikan alat politik selama proses Pilkada 2020.
Ia menyarankan agar program- program bantuan sosial (bansos) tidak dikotori dengan praktik-praktik yang tidak sesuai aturan. Apalagi dimanfaatkan untuk propaganda politik calon kepala daerah.
Pernyataan Grace tersebut disampaikan disela- sela pemberian bantaun 2.000 paket sembako di Yayasan Istana Yasmin Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, Rabu (2/9/2020).
Ia menegaskan bahwa bansos yang disiapkan pemerintah agar tepat sasaran tanpa dibarengi kepentingan politik di daerah.
“Ini tugas mulia untuk rakyat dan bangsa Indonesia,” ujar Grace.
Ia menambahkan, terkait program bantuan sembako yang dilaksanakan, pihaknya terus melakukan pendataan wilayah yang belum tersentuh bantuan. Untuk itu Grace secara inten memantau penyebaran bantuan hingga bisa menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
“Kami akan terus mendata wilayah yang belum mendapat bansos. Pendeknya, kami akan terus bekerja,” pungkas istri Mensos RI, Juliari P Batubara ini.
Usai menyerahkan bantuan sembako, Grace menyempatkan diri meninjau beberapa rumah keluarga miskin di desa setempat. Salah satunya mengunjungi Carinah (82), nenek sebatang kara yang telah sakit lebih dari 10 tahun. Ditengah perbincangan Grace mendoakan Carinah segera sembuh.
“Semoga cepat sembuh,nek. Kami juga datang menyampaikan bantuan untuk nenek, ” ujar Grace.
Sementara itu, Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, saat ini sedang melakukan giat Bimbingan Program Perlindungan Jaminan Sosial di Desa/Kecamatan dibagi lima lokasi kegiatan selama empat hari sejak tanggal 2 September 2020. Meski pada ajang tatap muka tersebut tanpa ada misi politik, namun kegiatan yang diikuti oleh ribuan warga masyarakat secara keseluruhan dan dihadiri oleh Plt Bupati Indramayu yang saat ini menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Indramayu mendapat sorotan tajam dari lawan politik, mengingat saat ini sudah masuk pada tahapan Pilkada Indramayu 9 Desember 2020.
“Saya sebagai anggota Komisi 2 yang menjadi Mitra Kerja Dinsos tidak diperkenankan hadir di acara tersebut, ini ada apa ?,” Ungkap Anggota Komisi 2 DPRD Indramayu, Anggi Noviah.