INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Allah SWT tidak merubah keadaan suatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan, sehingga mereka merubahnya sendiri. Juga tidak merubah suatu kaum yang hina dan rendah, kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri. Yaitu dengan menjalankan sebab-sebab yang dapat mengantarnya kepada kemulian dan kejayaan. Inilah yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11].
Kalam illahi diatas modal sosok Lena dan Leni atlet sepaktakraw asal Blok Dongol Rt/RW 04/02 Karang Baru, Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mewakili Indonesia pada perhelatan Asian Games 2018.
“Allah tidak akan merubah jika kita tidak merubahnya sendiri,”tulis dalam akun instagram@lenitwins.
Prestasi dan kemampuan dua wanita berambut kriting anak dari pasangan Surtina dan Toniah itu pernah menyumbang dua perunggu bagi Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, tiga emas PON 2016, satu emas King’s Cup 2016 di Thailand, dan satu perak SEA Games 2017 di Malaysia.
Leni dan Lena saudar kembar yang lahir tanggal 6 Juni 1989, sejak lahir dalam hidup dalam keterbatasan, namun demikian kondisi tersebut tak membuat mereka menyerah. Lewat unggahan foto di akun Instagram @lenitwins, mereka menularkan nilai semangat pantang menyerah dalam menggapai impian. Bahkan berkat perjuangan membawa nama haru Indonesia, sosok kembar itu sudah mampu memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji.
“Kehidupan ini keras.. Saudara.. Tapi jangan gampang menyerah dengan keadaan. Allah tidak akan merubah jika kita tidak merubahnya sendiri. Semua butuh proses.,Perjuangan dan Doa. Aku bukan siapa2.. Cuma Orang kecil,” demikian tulisan dalam unggahan instagram fotonya.
Leni dan Lena saat ini tengah berjuang mengharumkan nama Indonesia lewat cabor Sepaktakraw di Asian Games 2018. Mereka optimis dengan kerja keras serta doa bisa membuahkan hasil manis bagi Indonesia.
“Yakinlah Allah akan memberi jalan kepada hambanya yang mau Berusaha dan Berdoa,”ungkap Karyawan PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu ini.
Sebelum menerjuni cabor sepak takraw, ketika sekolah dasar, Lena-Leni rutin latihan bola voli. Bahkan dua puteri dari pasangan Surtina dan Toniah ini selalu menjadi andalan di sekolah mereka. Puncaknya ketika di SMP, Lena-Leni mempersembahkan medali untuk sekolahnya sehingga mereka menjadi atlet voli Kabupaten Indramayu dalam pertandingan tingkat Provinsi Jawa Barat. Barulah ketika sekolah menengah atas, mereka fokus pada latihan sepak takraw. Atas prestasi yang terus diukir, kini keduanya sudah menjadi karyawan PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu sebagai bonus dari Pemkab Indramayu.
Lena bercerita, kondisi ekonominya saat itu memang lemah. Bapaknya adalah petani dengan penghasilan ala kadarnya, ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. “Kami pun bekerja mencuci piring saat SMP di kantin sekolah, demi uang saku,” kata Lena dengan muka datar saja.
Menurut Lena, hasil mereka berdua bermain dengan bermodal yang penting bahagia itu adalah segudang prestasi yang disebutkan di atas.
“Orang tua kami juga sudah naik haji dari hasil kerja keras kami, tentu itu membahagiakan sekali. Semuanya karena ayah,” ujar Leni.