INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pemkab Indramayu akan terus mempertahankan identitas sebagai daerah lumbung padi nasional tahun 2019. Luas lahan pertanian sekitar 120 hektar akan mampu mensuplai padi sebesar 1,8 juta ton setiap tahun. Keseriusan itu disampaikan Bupati Indramayu H. Supendi saat melakukan panen perdana di Desa Loyang Kecamatan Cikedung, Senin (25/03/2019).
“Kami optimis dan terus mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung padi nasional,” katanya.
Keyakinan itu, kata Supendi diawali dengan keberhasilan para petani Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, yang mampu menyumbang produksi padi sebesar 7,8 ton per hektar pada musim tanam ini.
Menurutnya, keberhasilan itu merupakan bukti nyata, bahwa petani di Kabupaten Indramayu akan sejahtera jika diimbangi dengan harga gabah yang seimbang.
Seiring dengan musim panen untuk wilayah Indramayu bagian selatan dan akan terus terjadi sampai bulan April mendatang untuk wilayah utara. Supendi mengingatkan adanya musim panen ini belum sepenuhnya memberikan kegembiraan bagi para petani. Pasalnya harga gabah terus mengalami penurunan dan hal ini jika dibiarkan maka petani akan mengalami kerugian karena tidak bisa menutup biaya produksi yang telah dikeluarkan.
Untuk mensiasati agar petani tak mengalami kerugian. Supendi meminta kepada petani untuk tidak langsung menjual gabah secara keseluruhan karena harga tengah turun, namun bisa menjual secara bertahap untuk menutup biaya produksi.
“Panen raya yang tengah terjadi ini mengakibatkan harga gabah terus mengalami penurunan. Saya harap petani bisa menahannya dan tidak langsung menjualnya namun bisa dilakukan secara bertahap untuk menunggu harga stabil, ” kata Supendi.
Disinggung insentif apa yang telah diterima oleh Pemkab Indramayu atas gelar yang diberikan pemerintah pusat sebagai daerah lumbung padi nasional. Pihaknya mengaku perhatian pemerintah pusat untuk Kabupaten Indramayu begitu besar. Salah atu bentuk perhatian pemerintah saat ini pada sektor pertanian di Kabupaten Indramayu dengan adanya pembangunan 3 waduk yang siap mengairi areal pesawahan di Indramayu yakni Waduk Jatigede, Cipanas, dan Sadawarna termasuk banyaknya dukungan anggaran untuk infrastruktur pertanian yang diterima masyarakat selama ini.
Supendi memberikan semangat kepada ratusan warga Desa Loyang yang hadir untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan yang berkelanjutan di desa. Mengingat sektor pertanian merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pembangunan di desa terlebih jika bisa panen sampai 2 kali atau bahkan 3 kali panen.
Sementara itu Camat Cikedung, Endhy Yohendi mengatakan, areal sawah di Kecamatan Cikedung mencapai 7.669 hektar yang terdiri dari 4.778 hektar sawah irigasi dan 2.891 hektar sawah hutan atau tadah hujan.
“Pada panen di Kecamatan Cikedung ini rata-rata per hektar mencapai 7,8 hektar. Ini cukup menggembirakan bagi petani dan mudah-mudahan hargapun bisa berpihak kepada petani, ” tegas Endhy.