INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Tersiar informasi salah satu korban meninggal dunia, akibat peristiwa gempa Tsunami di Palu dan Donggala pekan kemarin dari keluarga Anggota Kodim 0616 Indramayu, sontak mendapat respon cepat dari Jajaran dan Keluarga Besar Kodim 0616/ Indramayu untuk mencari informasi dan peduli penggalangan dana.
Bersamaan dengan Perayaan HUT TNI ke-73 Tahun 2018, seluruh jajaran angkatan darat dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu menggelar aksi peduli Tsunami Palu.dan Donggala.
Dari hasil upaya seluruh Makoramil di wilayah Kabupaten Indramayu dana sudah dapat terkumpul sekitar Rp30 juta, secara simbolis, hasil penggalangan dana tersebut diserahkan Ketua PWI Indramayu Agung Nugroho kepada Dandim 0616 Indramayu, Letkol Kav Agung Nur Cahyono pada acara ramah tamah HUT TNI ke – 73 di Makodim Indramayu, Jum’at(5/10/2018).
“Beberapa hari lalu inisiasi menggalang dana, masyarakat dan instansi pemerintah,” ungkap Dandim Agung.
Dana hasil sumbangan itu rencananya akan dibelikan untuk kebutuhan para korban. Mengingat korban di Palu sangat membutuhkan makanan dan perlengkapan lain dari pada uang tunai. Sebab rata-rata pertokoan di sana lumpuh total. Sehingga bantuan makananlah yang paling dibutuhkan para korban bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Agung berpesan kepada masyarakat untuk ikut turun membantu para korban bencana. Harapannya beban yang dipikul para korban bisa sedikit terobati. Masyarakat pun diminta terus berdoa supaya kejadian serupa tak terjadi di Kabupaten Indramayu.
Agung menambahkan, dalam rangka HUT TNI ke-73 ini ia berharap bisa lebih berkembang lagi. Sehingga TNI bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat. Dalam acara HUT TNI di Indramayu, hadir juga Bupati Anna Sophanah, Kapolres Arif Fajarudin, dan jajaran muspida lainnya.
Satu Keluarga Anggota Kodim Jadi Korban
Satu orang keluarga anggota Kodim 0616 Indramayu menjadi korban dalam musibah di Palu. Korban ditemukan telah meninggal terseret tsunami di Pantai Palu. satu anggotanya memang tengah berduka.
“Serda Muhammad Saleh Kadir salah seorang anggota keluarganya menjadi korban,” kata dia.
Saat bencana melanda Palu dan Donggala, tiga anggota keluarga Saleh dilaporkan hilang. Beruntung dua dari tiga yang hilang dalam kondisi selamat.
“Mencoba menghubungi namun tak ada kabar,” katanya.
Sementara itu, Serda Mohamad Saleh Kadir mengatakan, anggota keluarganya yang menjadi korban adalah kakak kandungnya. Saat ini jenazahnya sudah ditemukan tak jauh dari lokasi terakhir hilang.
“Saya sudah menghubungi puluhan bahkan ratusan kali. Namun tetap tidak ada jawaban,” katanya.
Dia menceritakan, kakak kandungnya itu pada saat kejadian tengah bersiap berdagang makanan di pesisir Pantai Talise Palu. Tiba-tiba tsunami datang menggulung warga yang tengah berdiam diri di pantai. Dari situlah ia kemudian kehilangan kontak dengan kakak kandungnya.
“Berjualan sate dan soto,” ujar dia. Pesan terakhir yang ia terima, sang kakak meminta doa dari Saleh agar jualannya laku.