INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Gerakan Masyarakat untuk Transparansi Anggaran Covid 19 (Gertac) Kabupaten Indramayu, menyambangi Mapolres Indramayu. Kedatangan puluhan pegiat transparansi anggaran Covid-19 tersebut diterima langsung Wakapolres Indramayu, Kompol Nanang Sehendar, di Mapolres Indramayu, Selasa,(16/6/2020).
Kordinator Gertac Kabupaten Indramayu, Edi Faozi, mengatakan, kegiatan hearing dengan jajaran kepolisian merupakan rangkaian road show kampanye transparansi pengelolaan anggaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang mencapai Rp196,1 miliar.
Kehadiran Gertac elemen organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dan organisasi mahasiswa Indramayu diantaranya Gerakan Pemuda Ansor Indramayu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Indramayu, GMNI, HKTI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indramayu, (Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Indramayu, Banteng Muda Indonesia (BMI) Indramayu, Gibas, Laskar NKRI dan Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Indramayu, menyampaikan beberapa catatan terkait perkembangan yang terjadi selama masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, Kepolisian yang merupakan bagian dari Aparat Penegak Hukum (APH) harus bisa berada di garis depan dalam melakukan menyelidikan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan anggaran Covid-19 di Indramayu saat ini.
“Kami bersama elemen ormas lain di terima Wakapolres Indramayu,” katanya kepada Fokuspantura.com, Selasa,(16/6/2020).
Ia membeberkan, jika anggaran yang sudah ditetapkan Pemkab Indramayu melalui refocusing APBD tahun 2020 untuk penanganan Covid-19 harus dipergunakan secara benar, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, karena menyangkut uang rakyat.
Bahkan, besaran anggaran tersebut juga didukung dari bantuan pihak ketiga termasuk juga upaya bantuan donasi dari masyarakat yang sangat peduli dengan penanganan Pandemi Covid-19, termasuk pihaknya juga menyampaikan jika Pemkab Indramayu juga menerima bantuan berupa CSR dari BUMN seperti PT Pertamina RU VI, Pertamina EP dan PT Polytama Propindo bahkan beberapa perusahaan lainnya, apakah itu juga terpantau semua oleh jajaran kepolisian disemua tingkatan.
Termasuk, kata Edi, adanaya upaya pengumpulan donasi bantuan dari sekitar 14 ribu ASN melalui Pengurus Daerah Korpri Indramayu yang sedang berlangsung lewat pemotongan gaji ASN selama tiga bulan untuk masyarakat terdampak Covid-19 dan bantuan APD lainnya.
“Kita juga tau Baznas Indramayu melakukan hal yang sama memberikan bantuan yang jumlahnya lumayan besar, artiny potensi dobel anggaran dilapangan sangat memungkinkan, sementara itu terjadi jauh – jauh hari sebelum anggaran covid dikeluarkan,” tuturnya.
Belum lagi, kata Edi, banyaknya keluahan dan pengaduan masyarakat terkait Bansos yang sudah disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rilis resminya, bahkan baru saja ditemukan informasi jika honor petugas cek point baik PSBB 1 maupuan PSBB 2 belum dibayar.
“Kami sudah inventarisir masalah masalah yang selama ini Gertac temukan dilapangan,”terangnya.
Ia berharap, kedatangan bersama elemen ormas lain menjadi langkah seribu bagi Kepolisian untuk serius melakukan penyelidikan terhadap kondisi yang terjadi selama ini dalam rangka penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Wakapolres Indramayu, Kompol Nanang Suhendar, menyambut baik kehadiran puluhan ormas Kabupaten Indramayu yang telah memberikan dukungan,saran dan masukan bagi Kepolisian Resort Indramayu. Namun sangat disayangkan, karena terbatasnya waktu dan adanya giat virtual Wakapolres dengan pimpinan, hearing tersebut tidak tuntas pada kesimpulan dan langkah yang akan dilakukan Polres Indramayu.
Sementara itu, informasi yng diperoleh, hearing selanjutnya bersama Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, bakal dilaksanakan pada Kamis,(18/6/2020)lusa dengan agenda penyampaian informasi dan masukan terkait transparansi anggaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Terkait