MOMENTUM ulang tahun adalah momentum yang sangat sakral bagi yang merayakannya dan menjadi bernilai sejarah. Momentum ulang tahun atau hari jadi suatu daerah merupakan peristiwa bersejarah yang tersimpan dalam memori kolektif. Momentum ulang tahun juga menjadi bahan refleksi untuk bekal melangkah ke masa depan.
Ada dua momentum yang sangat penting pada Bulan Oktober tahun ini bagi Kabupaten Indramayu. Pertama adalah usia Kabupaten Indramayu bertambah menjadi 492 tahun. Kedua, jabatan Wakil Bupati Indramayu yang semula kosong, akhirnya diisi pada tanggal 1 Oktober 2019 kemarin, sosok H. Taufik Hidayat yang semula menjabat Ketua DPRD Indramayu ditetapkan oleh Kemendagri menjabat Wakil Bupati Indramayu sisa masa jabatan 2016-2021. Prosesi pelantikan dilakukan di Gedung Sate yang langsung dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil.
Filsuf Besar Bangsa Jerman, Fredic Hegel mengatakan, pengakuan paling konyol yang sering diterima sejarah adalah manusia tak pernah mau belajar darinya. Hegel benar. Manusia yang lupa pada sejarahnya akan suluh kehidupan. Demikian pentingnya sejarah. Karenanya, besar harapan dalam momentum HUT ke-492 Kabupaten Indramayu dijadikan momentum untuk sejenak berkontemplasi, memikirkan tentang hal apa saja yang terjadi di Indramayu.
Selama kurun waktu 492 tahun itu, secara kronologis, perjalanan Indramayu dapat dibagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap Indramayu berada zaman prakolonial (tahun 1527-1808); Kedua, Indramayu di zaman kolonial (tahun 1808-1945); dan terakhir, Indramayu di zaman kemerdekaan sampai sekarang di bawah pangkuan ibu pertiwi. Sementara yang menduduki kursi kepemimpinan, tercatat sudah 35 orang yang memimpin Indramayu, dengan berbagai corak pemerintahannya.
Dalam rentang kurun waktu tersebut, pembangunan di Indramayu bergerak mengikuti irama zaman. Namun lompatan besar terjadi pada dua dasawarsa terakhir ini, persisnya ketika Indramayu dipimpin oleh Bupati Irianto M.S. Syafiuddin (2000-2010) yang berpedoman pada visi Indramayu Remaja dan misi Sapta Karya Mulih Harja. Sejak saat itu sampai kini, visi Indramayu Remaja masih dilanjutkan karena sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu.
Harus diakui, di bawah panji Indramayu Remaja, Kabupaten Indramayu mengalami perubahan yang luar biasa, khsusnya dalam hal pembangunan, baik membangun sumber daya manusianya (character buillding), maupun infrastrukturnya. Ini dapat dirasakan dan dilihat secara mata telanjang. Pembangunan infrastruktur tersebar secara merata, mulai dari wilayah perkotaan, sampai di pelosok-pelosok desa. Istilahnya “Kota Ditata, Desa Dibina”, “Kota Disentuh, Desa Diasuh”.
Dwi Tunggal Pewaris Visi Remaja
Di bawah kepemimpinan Bupati Drs. H. Supendi, M.Si. dan Wakil Bupati H. Taufik Hidayat, S.H., Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan terobosan-terobosan untuk kemajuan daerahnya. Aparatur Sipil Negara (ASN) diberdayakan. Tokoh-Tokoh dan elemen-elemen masyarakat digerakkan. Potensi alam dikembangkan. Investor didatangkan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditingkatkan. Itu semua dilakukan agar taraf kehidupan seluruh masyarakat Indramayu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kehadiran H. Taufik Hidayat sebagai Wakil Bupati yang dilantik tepat di momentum peringatan Hari Jadi ke-492 Kabupaten Indramayu, menjadi kado istimewa bagi masyarakat Indramayu. Karena, dengan terisinya kursi wakil bupati, akan menambah energi dan semangat baru untuk menggerakan roda pemerintahan.
Dengan demikian dapat dikatakan kehadiran Wakil Bupati mendampingi Bupati selain sebagai pembagian tugas, juga menjadi dwi-tunggal bagi masyarakat Indramayu. Masyarakat berharap kepemimpinan dwi-tunggal ini mampu mendengar, menyerap, menerjemahkan dan mewujudkan keinginan masyarakat Indramayu, serta cita-cita luhur Raden Bagus Aria Wiralodra sebagaimana tertuang dalam Lontar Babad Dermayu.
Kini, diusianya yang telah mencapai empat ratus sembilan puluh dua tahun, Indramayu ditantang untuk menjadi daerah yang terdepan dalam segala bidang. Ada seribu tantangan, kendala, halangan, kendala dan gangguan yang siap menghadang. Namun tentunya ada sejuta solusi juga asa yang menanti.
Kearifan lokal mengatakan bahwa Jer Besuki Mawa Bea. Semua keberhasilan membutuhkan pengorbanan. Demikian juga dengan Indramayu. Dibutuhkan pengorbanan untuk meraih apa yang dicita-citakannya.
Pengorbanan itu berupa persatuan (manunggal) antara pemerintah dan masyarakat. Persatuan sebagai modal dasar dari pembangunan mutlak dibutuhkan oleh Indramayu. Mimpi dan harapan dapat lebih cepat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat bersatu dan saling bersinergi.
Dalam hal ini, Bupati H. Supendi tak henti-hentinya mengajak masyarakat Indramayu untuk berpartisipasi dan menjadi mitra yang sejajar bagi pemerintah daerah. Karena, partisipasi masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan.
“Saya bersama Pak Wabup mengajak seluruh masyarakat Indramayu untuk bersama-sama membangun Indramayu. Pemerintah membangun, masyarakat berpartisipasi dengan mengawal, menjaga, merawat, dan memelihara hasil-hasil pembangunan, juga turut serta dalam proses pembangunan,” ajaknya.