PATROL,(Fokuspantura.com),– Kondisi ekonomi petani bawang merah di Kecamatan Patrol saat ini mengalami keterpurukan. Petani bawang mengalami kerugian besar disebabkan rusaknya tanaman mereka akibat serangan hama ulat hingga nyaris terjadi gagal panen.
“Saat ini kami mengalami keterpurukan akibat tanaman bawang milik kami terserang hama ulat bahkan nyaris gagal panen,” ujar salah seorang petani bawang merah Desa Patrol, Tarsudi, di areal tanaman bawang Blok Welini, Selasa, (13/6/2017).
Diakuinya, serangan ulat terjadi sejak awal Mei tahun ini meski pada musim sebelumnya ulat tersebut sudah ada, akan tetapi intensitasnya tidak terlalu tinggi sehingga hasil produksi bawang masih diambang stadar pendapatan petani.
Menurutnya, dengan adanya serangan ulat tersebut produksi bawang merah mengalami penurunan hingga lebih dari 60 persen. Bahkan ada pula di antara petani yang tidak bisa penen.
Untuk menyelamatkan tanaman dari hama ulat, lanjut Tarsudi, kebutuhan obat-obatan meningkat hingga 70 persen dari biasanya, dan ini dibutuhkan biaya cukup tinggi.
“Jika kondisi tersebut terus berlanjut maka akan mengancam nasib petani bawang merah khususnya di Kecamatan Patrol, sementara biaya produksi terus meningkat sedangkan pendapatan petani menurun, ditambah lagi tidak adanya lonjakan harga,” ungkapnya.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Propinsi Jabar, Dadan Hidayat, seperti disitir petugas POPT Kecamatan Patrol, Abdullah, menjelaskan, intensitas serangan ulat bawang merah (spodoptera exigua) cukup tinggi sehingga mengakibatkan penurunan produksi yang sangat signifikan.
Menyikapi permasalahan tersebut BPTPH bekerja sama dengan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indrmayu, mengeluarkan bantuan insektisida Fenval 10 WP. Bantuan tersebut disosialisasikan sekaligus pendampingan penggunaannya kepada para petani bawang merah di Kecamatan Patrol.
Abdullah juga mengatakan, ulat spodoptera exigua sebelumnya sudah ada dan menyerang tanaman bawang mulai dari bibit yang ditanam tumbuh tunas atau daun hingga masa panen. Akan tetapi untuk tahun ini serangan hama tersebut sangat merepotkan petani bawang merah. Bahkan beberapa petani membiarkan tanamannya akibat kewalahan dan tidak memiliki biaya yang cukup untuk penanggulangannya.
“Untuk sementara dari hasil pemberian bantuan insektisida Fenval 10 WP, terevaluasi akan dapat menanggulangi masalah hama ulat spodoptera exigua, dan diharapkan produksi tanaman bawang akan kembali membaik.”, tegas Abdullah. (R Cahyadi/Ihsan)