INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Era modernisasi dan tekhnologi akan mempengaruhi semua aspek kehidupan, hal ini akan bisa mempengaruhi karakter sosial dan budaya masyarakat, karena itu STIDKI NU memiliki peran penting dalam membangun generasi yang beradab dan Berilmu. Hal itu disampaikan Ketua STIDKI NU Indramayu, H. Supendi Sami’an, kepada Fokuspantura.com, Senin, 1 Maret 2024.
“Suatu keharusan bagi STIDKI NU untuk memiliki peran penting dalam membangun generasi yang beradab dan Berilmu,” tegasnya.
Pria yang lahir di Kabupaten Indramayu wilayah barat (Inbar) dan juga salah satu Akademisi Inbar, mengatakan, beradab adalah kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji.
“Sikap yang beradab membimbing kita untuk selalu luwes dalam pergaulan, baik dalam tegur-sapa terhadap sesama, mampu mengendalikan diri dan sanggup menghargai dan menghormati orang lain. Ini berarti bahwa tata pergaulan manusia yang beradab menuntut sikap toleransi,” ujarnya.
Lebih lanjut Supendi mengungkapkan , berilmu artinya orang yang memiliki pengetahuan, pemahaman, dasar, dan memiliki batasan ilmu sesuai dengan cara ia mencari suatu ilmu yang dimilikinya, ilmu dalam bahasa Arab علم (“ilm”) yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah – masalah sosial dan sebagainya.
“Orang berilmu adalah mereka yang selalu terlihat wibawanya di antara makhluk – makluk Allah swt. Bahkan ada yang mengatakan bahwa orang berilmu akan senantiasa dikenang meskipun ia telah tiada,” ungkapnya.
Dikatakannya pula, ketika kontruksi peradaban yaitu adab dan Ilmu ada dalam Jiwa dan raga yang teractualisasi pada kehidupan sosial dan budaya akan melahirkan masyarakat yang MADANI, dimana masyarakat madani yaitu masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
prinsip-prinsip masyarakat yang beradab yang telah diuraikan, yaitu: Keadilan sosial, Egalitarianisme, Pluralisme, Supremasi hukum.
Untuk itu, dalam mewujudkan generasi yang beradab dan berilmu sebagai actualiasasi bonus Demografi, Bonus demografi yang dimaksud adalah proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibandingkan dengan usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Adapun tahapan dan uraian tersebut sebagai kewajiban dan komitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan IPM Indramayu, menjadikan prioritas masuk menjadi Rencana Strategis ( Rensta ) STIDKI NU Indramayu.
“STIDKI NU Inovatif, Unggul dan berberbudaya bisa lebih manfaat dan Berkah untuk Indramayu Gemah Ripah Loh Jinawi,” ucap Ketua STIDKI NU Indramayu. (RC/Red/FP).