banner 728x250

Guru PNS Tewas di Kontrakan

banner 120x600
INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Warga Desa Anjatan Utara Blok Buyut Mila Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendadak gempar dengan ditemukannya mayat seorang wanita di dalam kamar kontrakan, Selasa, 10 Januari 2023. 
 
Salah satu tangga kontrakan, Idah, mengatakan, wanita yang ternyata berprofesi sebagai guru itu tinggal sendirian di kamar kontrakan, dirinya terakhir bertemu dengan sosok guru wanita itu pada Sabtu pagi ketika membayar hutang blanja sayuran sebesar 5.000 rupiah.
 
“Dia (almarhumah) selama ini tidak pernah menyatakan sedang sakit, kalau saja sebelumnya mengatakan sedang sakit, saya akan sering menengok ke kamarnya,” ucap Idah.
 
Dijelaskan Idah, guru wanita diketahui meninggal dunia sekitar pukul 8.30 saat beberapa rekan gurunya mendatangi kontrakan korban, selang beberapa lama karena pintu kontrakan saat diketuk tidak ada jawaban, dirinya segera melapor kepada pemilik kontrakan, yang kemudian pemilik kontrakan menghubungi warga terdekat guna mengecek kondisi didalam kontrakan.
 
“Setelah salah seorang warga masuk melalui jendela untuk membuka kunci pintu dari dalam rumah, barulah diketahui dia sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.
 
Kapolsek Anjatan, AKP Heriyanto dilokasi kejadian menjelaskan, pihaknya sekitar pukul 9.30 menerima laporan dari Lurah Desa Anjatan Utara mengenai peristiwa ditemukannya wayat wanita di kamar kontrakan dan bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah berkoordinasi dengan tim INAFIS kepolisian Resort Indramayu dan pihak medis Puskesmas Anjatan barulah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
 
“Mayat wanita diketahui bernama Ratna Harningsih usia 43 tahun berprofesi sebagai guru PNS di SD 3 Anjatan, warga Desa Kopyah Blok Konca Kecamatan Anjatan dan sudah 1 tahun tinggal sendirian di kontrakan tersebut. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan hanya dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis dan INAFIS, atas permintaan keluarga, jenazah korban langsung ibawa ke rumah duka untuk dilakukan prosesi pemakaman di tempat pemakaman umum,” terang Kapolsek Anjatan.
 
Tim medis Puskesmas Anjatan, Dokter Retno, menjelaskan, hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda – tanda bekas tindak kekerasan, dugaan sementara sesuai rekam medis korban meninggal karena penyakit yang dideritanya dan meninggal lebih dari 24 jam.
 
“Meski terdapat ceceran darah yang berasal dari mulut dan hidung guru wanita yang tewas juga lidah bekas tergigit, tapi mungkin saja akibat terjatuh, karena tidak ditemukan tanda – tanda bekas kekerasan baik benda tajam maupun benda tumpul, disimpulkan korban meninggal akibat pembuluh darah pecah berdasarkan riwayat medis mengidap darah tinggi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu