Fokus PanturaFokus IndramayuGedung Mama Soegra Indramayu Digembok

Gedung Mama Soegra Indramayu Digembok

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Gedung Mama Soegra, sebuah bangunan megah terletak di Jalan Veteran Indramayu Jawa Barat, keberadaannya sangat memprihatinkan dalam kondisi pintu utama di gembok dan tidak diperbolehkan untuk aktifitas seni maupun lainnya.

Bangunan bertingkat yang diresmikan pada perayaan Hari Jadi Indramayu ke 490 tahun 2017 itu dalam penyegelan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu dengan alasan gedung dalam pemeliharaan dan akan dilakukan perbaikan akibat beberapa langit-langit plafon mengalami kerusakan.

” Mohon doa pak Insyaallah di anggaran perubahan,” ungkap Kabid Kebudayaan Disdikbud Indramayu, Uum Umyati saat dikonfirmasi, Senin, 12 Agustus 2024.

Menurut sumber Fokuspantura.com yang ditemui di lokasi Gedung Mana Soegra mengatakan, rencana perbaikan yang diklaim oleh Disdikbud Kabupaten Indramayu sangat tidak beralasan, mengingat panggung utama gedung yang diinisiasi oleh seniman Indramayu lewat Bantuan Pemrov Jabar tersebut dalam kondisi baik dan layak untuk dipergunakan untuk penampilan atau latihan para seniman.

“Apalagi mau menghadapai perayaan Hari Jadi Indramayu tahun 2024 yang konon dimajukan pada bulan Agustus atau September,” tutur sumber di lokasi.

Menurutnya, rencana perbaikan yang dianggarkan sekitar Rp1,4 miliar lewat APBD Perubahan 2024 ini sudah sangat tidak masuk akal, apalagi pagu anggaran perubahan yang sangat terbatas dan sangat tidak mungkin perbaikan secara total dapat dilakukan.

Ia mendesak kepada Disdikbud Indramayu agar segera melakukan langkah serius melalui upaya kordinasi dengan Pengurus Dewan Kesenian Indramayu dalam mencari solusi yang terbaik agar tidak terkesan Pemkab Indramayu menghalangi kreatifitas seni dan pemajuan kebudayaan.

“Saran saya dibuka saja, dibangun regulasinya, tunjuk orang dinas untuk kelola aset, ini tahun politik jangan sampai kondisi saat ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu dan akan menimbulkan citra negatif terhadap masyarakat Seni,” terang sumber yang memiliki kedekatan dengan penguasa Indramayu.

Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Ray Mengku Sutentra, mengetahui adanya larangan penggunaan gedung kesenian Mama Soegra oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu melalui penggembokan pintu utama dan menghentikan aktifitas panggung utama penampilan pagelaran seni.

“Kami bisa mandiri, tetapi tetap memerlukan dukungan pemerintah. Harapannya, pemerintah lebih serius dalam menangani kesenian, bukan hanya secara seremonial tetapi juga dalam menghargai proses dan mental berkesenian itu sendiri,” tuturnya.

Menurut Ray, gedung kesenian Mama Soegra sebenarnya masih layak digunakan untuk aktifitas kegiatan seni baik pelaku seni maupun kepentingan masyarakat umum. Mengingat jenis kerusakan yang menjadi alasan Disdikbud tidak separah yang dibayangkan bahkan membahayakan orang.

Ia menegaskan, penutupan gedung yang dilakukan tanpa ada perencanaan secara matang menimbulkan masalah baru bagi komunitas seni. Bahkan ia menyoroti masalah anggaran dan pengelolaan gedung kesenian yang tidak didukung oleh APBD atau dinas terkait.

“Selama kepengurusan saya, tidak pernah ada anggaran untuk maintenance dari kedinasan terkait. Gedung Mama Soegra juga sering kali tidak mendapatkan perawatan yang semestinya. Bahkan ketika dinas kebudayaan digabungkan dengan dinas pendidikan, pengelolaannya menjadi berbeda, dan itu menambah kompleksitas masalah,” jelas Ray.

Sebelum adanya larangan pemakaian gedung kesenian mama soegra, sempat terdapat adanya masalah teknis seperti pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari dua bulan karena pihak Dewan Kesenian indramayu tidak mampu membayar tagihan listrik.

“Blackout atau mati listrik itu lama, lebih dari dua bulan. Sempat bikin kami kelabakan. Akhirnya, kami memutuskan untuk memisahkan meteran listrik, dan kami harus patungan untuk membayar listrik,” ungkap Ray.

Ray mempertegas, Dewan Kesenian Indramayu (DKI) mengelola Gedung Mama Soegra, melanjutkan kepengurusan sebelumnya melalui surat resmi yang dikeluarkan oleh Disbudpar Indramayu semasa Kadis Odang Kusmayadi. Namun sayangnya tidak mendapatkan anggaran pemeliharaan dari Pemkab Indramayu.

Sehingga membuat kepengurusan DKI yang dipimpin Ray melakukan sistem pinjam sewa Gedung Kesenian Mama Soegra seperti yang umumnya dilakukan pengurus-pengurus DKI sebelumnya. Sayangnya, hal tersebut justru memunculkan isu pungli ditujukan kepada DKI.

Ray menganggap penyewaan gedung kesenian milik pemerintah mungkin adalah hal yang salah. namun di satu sisi tidak adanya biaya maintenance gedung membuat kepengurusan DKI harus mencari anggaran untuk membayar listrik, air, juga pengelola kebersihan dan keamanan.

Fakta dilema ini, harusnya Pemkab Indramayu hadir untuk mencari solusi penanganan bukan malah setelah pelimpahan kewenangan pengelolaan aset ke Disdikbud Indramayu justru berlarut – larut tidak ada penyelesaian.

“Semoga Pemkab Indramayu dapat memberikan yang terbaik untuk kelangsungan aktifitas Gedung Mama Soegra, agar kami bisa melakukan aktifitas seni,” pungkasnya.(Red/FP).

ads

Baca Juga
Related

Tiga Saksi Sebut Carsa ES jadi Ajang Permintaan Suap

BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Fakta persidangan kasus suap pengaturan proyek Pemkab Indramayu,...

Ruang Kelas SDN 3 Sukagumiwang Ambruk

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Akibat intensitas dan curah hujan tinggi, menyebabkan satu ruang...

Wabup Supendi Apresiasi Program Jaksa Sahabat Guru

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Wakil Bupati Indramayu, H.Supensi memberikan apresiasi atas luncuran...

Ratusan Warga Kecamatan Jatibarang Serbu Vaksinasi

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan Covid-19, Kodim 0616...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu