INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Calon Bupati Indramayu Lucky Hakim dianggap merendahkan profesi wartawan.
Sampai menimbulkan reaksi dari Ketua Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu (FKJI). Hingga berujung aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Indramayu pada Selasa, 19 November 2024.
Bahkan Ketua FKJI, Dedy S Musashi, menyerukan seluruh wartawan di Kabupaten Indramayu untuk melakukan boikot terhadap seluruh pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan Lucky Hakim.
“Seluruh wartawan Indramayu marah atas pernyataan itu, dan kami sepakat memboikot seluruh pemberitaan kegiatan Lucky Hakim,” tegas Dedy S Musashi yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu, Senin, 18 November 2024.
Merespon hal itu, Ketua Tim Hukum Paslon 02, Lucky-Sae, Syamsul Bachri Siregar perlu menanggapi statemen FKJI.
“Menanggapi statemen FKJI, dalam aksinya yang pada pokoknya telah menyatakan bahwa paslon kami Kang Lucky telah provokatif, merendahkan, meremehkan dan sombong terhadap awak media. Maka perlu kami sampaikan beberapa hal terkait persoalan tersebut,” kata Syamsul Bachri Siregar dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).
Pertama, kata dia, Paslon Lucky-Sae sangat menghormati kawan-kawan yang berprofesi sebagai pewarta. Baik media mainstream maupun online.
Karena dalam kontestasi Pilkada Indramayu 2024 ini, peran serta eksistensi para jurnalis sangat penting dalam mengawasi, mengawal dan memastikan peradaban demokrasi dapat berjalan dan terlaksana dengan baik.
“Demokrasi yang luber, jurdil, riang gembira dan zero pelanggaran. Utamanya pelanggaran terhadap netralitas ASN, pejabat BUMD, Kuwu sampai perangkat desa. Yang kami rasakan saat ini semakin ugal-ugalan,” kata Ucok, sapaan akrabnya.
Kedua, menurut Ucok, jika disimak secara utuh ucapan Lucky Hakim dalam video berdurasi 5 menit 21 detik itu, tidak ada narasi ataupun maksud untuk menyakiti, merendahkan, meremehkan atau menyatakan permusuhan dengan kawan-kawan jurnalis.
“Fakta sebenarnya, Kang Lucky dalam acara itu memberikan edukasi. Mengharapkan media lebih bersifat edukatif dan tidak partisan. Karena pada minggu-minggu terakhir kampanye ini, paslon kami beberapa kali diwartakan negatif, secara tidak berimbang dan hanya bersumber dari potongan video,” ungkapnya.
“Terakhir, jika kawan-kawan media dari FKJI merasa Lucky Hakim telah menghina, tentunya kita memahami ada mekanisme untuk menguji dan menyelesaikan persoalan tersebut. Saya pikir demikian, terima kasih,” pungkasnya.
Senada, Ketua SMSI Perwakilan Indramayu, Ihsan Mahfudz, menyayangkan langkah yang telah dilakukan oleh rekan – rekan awak media dengan menggelar aksi unjuk rasa kemarin. Padahal hal itu tidak mesti harus dilakukan ditengah situasi politik Pemilukada yang sedang memanas ini.
Menurutnya, Ketua FKJI adalah kawan dalam satu organisasi pers yang semestinya bisa bertabayyun dalam menghadapi persoalan berkaitan dengan beredarnya video ungkapan Cabup Lucky Hakim yang bersumber dari upload salah satu akun tiktok milik S dan disebar ke beberapa group whatsapp teman teman awak media.
“Saya turut angkat bicara karena foto saya juga dijadikan headline pemberitaan boikot dan perlu saya luruskan bahwa acara itu adalah agenda SMSI bersama Paslon, pada rapat internal itu saya mengintruksikan kepada pimpinan perusahaan untuk membawa anggota, ternyata ada 4 orang yang tidak saya kenal, makanya di akhir paparan Cabup Lucky Hakim saya menegaskan ini bukan untuk konsumsi publik dan jangan dipublish karena bersifat internal, saya punya backup rekaman utuhnya jika dibutuhkan untuk barang bukti,”tuturnya.
Ia mengaku, saat ini pihaknya belum melakukan upaya hukum atas penyebaran video oleh akun medsos salah satu awak media yang tidak diundang secara resmi, karena akibat dari sumber informasi yang diperoleh secara melawan hukum dengan sengaja tanpa hak menyiarkan, mempertunjukkan, mendistribusikan, mentransmisikan, dan/ atau memposting menyebabkan provokasi awak media yang lain diluar kontek politik yang terjadi, walaupun dalam faktanya terdapat keputusan politik peserta aksi tersebut menandatangani fakta integritas untuk tidak memilih Cabup Lucky Hakim disiarkan secara umum dan tidak rahasia.
“Kami masih mengurungkan langkah hukum itu mengingat dan mempertimbangkan banyak hal terutama kondusifitas daerah, tetapi fakta yang sebenarnya seperti itu, mereka memperoleh video Cabup Lucky Hakim bukan dari proses konferensi pers yang resmi, tetapi iti rapat internal SMSI Indramayu,” pungkasnya. (Red/FP)