LOSARANG,(Fokuspantura.com),– Kondisi proses belajar mengajar (KBM) DTA Al-Marom, Desa Krimun RT 07 RW 02, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, sangat memperihatinkan. Pasalnya lembaga pendidikan non formal ini kendati sudah meluluskan alumni 6 angkatan, tetapi hingga sampai saat ini, belum memiliki gedung sehingga proses KBM dilakukan di rumah kepala sekolah dan Mushola Komplek Perumahan guru.
“Saya selaku kepala sekolah DTA Al-Marom merasa bangga membawa anak-anak kami dari kelas I – IV hingga tercapainya acara Akhirussanah angkatan ke 6 yang penuh dengan suka dan duka dan kami mengharapkan DTA Al Marom Memiliki gedung apalagi di dalam Komplek ini masih ada tanah kosong yang bisa di bangun, oleh karenanya semoga Pemerintah atau Masyarakat ada yang peduli terhadap DTA ini,” ungkap Syukron, Kepala DTA Al Marom ketika ditemui disela sela Acara Wisuda Siswa DTA Almarom belum lama ini.
Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Losarang, Ahmad Rifa’i menjelaskan bahwa pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu perihal status tanah di Komplek Perumahan Guru tersebut. Sehingga jika memungkinkan untuk digunakan bangunan RKB DTA Al Marom.
“Jika status tanah didalam Komplek Perumahan Guru tersebut jelas, maka silahkan dibangun “, Paparnya.
Warga sekitar DTA, Teguh Santoso, mengatakan tak mudah untuk mendidik anak-anak berakhlak yang baik dan membanggakan, karena tempat KBM yang sangat berdekatan dengan rumah penduduk merasa terganggu dengan berisiknya suara-suara anak-anak yang polos dan mushola Komplek Perumahan Guru Desa Krimun yang dianggap kotor akibat ulah anak-anak.
“Saya terpukul sekali mendengarnya, sungguh ironis sekali di zaman yang serba ada, masih banyak lembaga-lembaga yang belum punya tempat atau sekolah untuk melaksanakan KBM agar lebih maksimal.”tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para pejabat dan para dermawan untuk menginfakkan sebagian hartanya agar pembangunan Madrasah Al-Marom dapat terwujud,” paparnya.
Pemuda Pelopor Jabar, Casdi ketika dimintai pendapatnya perihal kondisi DTA Al-Marom mengatakan, lembaga pendidikan agama itu sudah seharusnya mendapatkan bantuan berupa gedung tempat KBM, karena bagaimanapun madrasah itu sangat berperan dalam mencerdasan anak bangsa dan akhlakul karimah anak anak Indramayu.
Menurutnya, sangat disayangkan jika pemerintah ataupun pihak pihak terkait tidak peka dalam merespon hal ini.
“Harapan saya selaku pemuda pelopor Jawa barat 2016 dibidang pengelolaan sumberdaya alam, semoga ada bantuan dalam pengadaan tempat KBM bagi madrasah ini, saya yakin dari madrasah ini akan lahir generasi generasi emas Indramayu yang bisa mengharumkan nama Indramayu,” Jelasnya.
Camat Losarang, Suratno ketika disinggung tentang permasalahan ini belum bisa berkomentar hanya menyarankan, “Nanti kita tinjau dahulu lokasinya dan duduk permasalahnya,” kata Camat Losarang. (Ihsan)