INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, H. Dudung Indra Ariska mengancam kepada Panitia Pemilihan Kuwu (Pilwu) yang dengan sengaja menarik sejumlah uang kepada Calon Kuwu( Calwu) untuk biaya pelaksanaan Pilwu yang saat ini berlangsung.
Penegasan itu disampaikan menjawab beberapa pertanyaan Tim Sukses salah satu Calwu yang diminta dana partisipasi Calwu untuk pelaksanaan Pilwu, mengingat lambatnya pencairan dana Panpilwu dari APBD Indramayu.
“Tidak dibolehkan Panitia Pilwu meminta sejumlah uang kepada calon manapun, ini bisa kita tindak,”ungkapnya kepada Fokuspantura.com,Minggu(15/10/2017).
Menurutnya, saat ini anggaran Pilwu serentak sebesar Rp 12,6 miliar sudah ready dan disiapkan oleh Dinas Keuangan Daerah (DKD) Kabupaten Indramayu. Untuk pencairan tahap pertama ini sebesar 75 persen dari pagu anggaran masing-masing desa yang sudah ditetapkan.
” Silahkan semua Panpilwu ajukan permohonan pencairannya, karena anggaran sudah siap, jangan paksakan tindakan yang melanggar hukum,”tegasnya.
Ie mengatakan, hingga ahir pekan ini baru lima desa yang sudah mengajukan permohonan pencairan dari 138 Desa yang menggelar Pilwu. Hal ini menjadi bahan evaluasi DPMD agar seluruh Camat dapat memonitoring kondisi dan pelaksanaan dilapangan.
“Jika Panitia Pilwu tidak segera menempuh prosedur administrasi pencairan, maka sampai kapanpun tidak akan bisa dicairkan, Selasa lusa kami akan undang Camat yang ada pungutan Panitia kepada Calwu,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu Panpilwu di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu telah melakukan penarikan dana partisipasi biaya kepada Calon Kuwu ( Calwu) sebesar Rp 5 Juta dengan dalih dana pinjaman. Penarikan itu merupakan langkah ke dua setelah sebelumnya sudah menarik sejumlah Rp4 juta kepada calon kuwu untuk operasional panitia Pilwu. Karena salah satu Tim Sukses Calwu keberatan dan tidak memahami aturan yang ada, ahirnya mengadukan hal ini kepada awak media perihal kebenaran langkah yang dilakukan Panpilwu di wilayah tersebut.
