INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dua Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB dan satu mahasiswa Teknik Fisika ITS melakukan program Pengabdian Masyarakat LPPM ITB tentang Pemanfaatan energi surya guna mendukung kegiatan pelaku UMKM produsen makanan ringan Makaroni di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, baru baru ini.
Seperti diketahui, potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia menyediakan cadangan potensi energi terbarukan yang perlu diekplorasi. Pasalnya, Indonesia mampu mengembangkan sumber energi bersih seperti tenaga air, panas bumi, biomassa, laut, surya, dan energi angin.
Dosen Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung (ITB), Miga Magenika Julian, mengungkapkan, studi pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk memberikan wawasan tentang potensi energi bersih berkelanjutan khususnya energi surya.
Menurutnya, penerapan sistem energi tenaga surya (fotovoltaik, photovoltaic – PV), misalnya sistem grid-connected (terkoneksi dengan jaringan listrik pemerintah – Perusahaan Listrik Negara –PLN) dan / atau off-grid, merupakan salah satu alternatif solusi penyediaan sumber energi yang bersih berkelanjutan.
“Secara umum, sistem energi surya PV digunakan untuk menyediakan listrik domestik contohnya kegiatan UMKM atau usaha rumah tangga,” tuturnya dalam tulisan yang diterima Fokuspantura.com, Senin(29/11/2021).
Ia menegasakan, jika Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu, tentu akan mempunyai dampak terhadap pelaku UMKM. Oleh karena itu, implementasi sistem energi surya diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk menekan biaya produksi pelaku UMKM guna terciptanya pemulihan ekonomi.
Target program pengabdian masyarakat LPPM ITB ini adalah salah satu pelaku UMKM produsen makanan ringan makaroni di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan mengeksplorasi data iklim global untuk merancang dan instalasi sistem energi listrik tenaga surya guna mendukung peningkatan ekonomi pelaku UMKM, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat pelaku UMKM tentang energi bersih berkelanjutan dan potensi iklim di Indonesia untuk mendorong masyarakat peduli lingkungan, perancangan sistem energi listrik tenaga surya dengan melibatkan estimasi radiasi matahari dari data iklimglobal dan pendampingan implementasi sistem energi listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pelaku UMKM.
Adapun Metodologi yang akan dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini pertama dilakukan pemetaan potensi energi surya dengan estimasi radiasi matahari data penyinaran matahari dan suhu udara harian. Analisis spasial dan temporal akan dilakukan untuk mengetahui potensi radiasi matahari yang berlimpah pada spesifik lokasi dan waktu dan kedua, dilakukan perancangan dan implementasi energi surya sistem PV (photovoltaic – PV).
Miga menambahkan, perancangan energi surya sistem PV akan menghasilkan keluaran berupa produk energi tahunan dan rasio kinerja dari sistem PV yang telah dirancang.
Sistem PV mikro, terdiri dari PV-baterai-inverter, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi pada proses produksi di unit UMKM, misalnya proses penggorengan dengan kompor listrik, pengeringan bahan makanan hasil produksi makaroni, atau penerangan lokasi pabrik produksi UMKM dan input data penjualan UMKM Makaroni.
“Terakhir dilakukan analisis tekno-ekonomi. Analisis Tekno-ekonomi ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas biaya sistem energi surya dibandingkan biaya listrik konvensional (PLN).” Pungkasnya.
Tim pengabdian masyarakat LPPM ITB, merupakan kolaborasi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB dan Teknik Fisika ITS mereka yang terlibat adalah Miga Magenika Julian (Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika, ITB), Ruri Agung Wahyuono (Dosen Teknik Fisika, ITS) dan Rahayu Lestari (Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, ITB).