HAUGEULIS, (Fokuspantura. com),- Petani di Kabupaten Indramayu semakin menjerit, pasalnya selain adanya penurunan realisasi alokasi pupuk bersubsidi, penyalurannya pun tidak tepat waktu. Hal itu terjadi di Kecamatan Haurgeulis, meski usia tanam lebih dari dua pekan, namun ketersediaan pupuk di kios – kios masih belum didapat secara masimal, bahkan hingga berita ini diturunkan jumlah alokasi pupuk yang tersalurkan baru mencapai kisaran 10 persen dari jumlah RDKK yang diajukan.
“Usia padi saat ini sudah mencapai hampir 1 bulan akan tetapi kami masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” ujar salah seorang perani Desa Sumbermulya Kecamatan Haurgeulis, yang enggan disebutkan namanya, Selasa (12/1/2021).
Sementara itu, Koordinator BPP Kecamatan Haurgeulis, Momo, mengatakan, jumlah hamparan lahan pertanian di wilayah Haurgeulis seluas 4.406 hektar dengan fase tanam IP 200 atau dua kali tanam pertahun dan dari luasan tersebut ada sebagian yang melaksanakan IP 300 seluas 1.200 hektar, itu artinya jumlah luasan lahan tanam dalam satu tahun terhitung 10.017 hektar, jika peruntukan pupuk bersubsidi adalah 2 kwintal atau 200 kilogram (kg) dan Ponska 3 kwintal per hektar, maka kebutuhan pupuk untuk Kecamatan Haurgeulis sebanyak 2.000 ton urea dan 3.000 ton ponska untuk satu tahun, akan tetapi dari RDKK yang di ajukan terjadi penurunan realisasi kisaran 25 persen.
BACA JUGA : Dalam; Soal Distribusi Pupuk Bersubsidi Banyak Catatan
“Dari jumlah kebutuhan pupuk yang kami ajukan sesuai RDKK, di tahun 2021 hanya akan terealisasi 75 persen, sehingga penyalurannya dikurangi 25 persen, dari 200 kg menjadi 150 kg per hektar untuk pupuk urea dan untuk ponska semestinya 300 kg menjadi 200 kg perhektar, ” ujarnya.
Ia mengatakan, meski sudah terjadi penurunan realiasi distribusi pupuk, akan tetapi saat ini baru disistribusikan sekitar 10 persen untuk kebutuhan musim rendeng (penghujan), dengan rincian pengiriman pupuk ponska 56 ton pada tanggal 08/01/2021, 24 ton tanggal 09/01/2021 dan tanggal 11/01/2021 sebanyak 7 ton, sedangkan untuk pupuk urea terdapat dua pengiriman yakni tanggal 09/01/2021 sebanyak 35 ton dan 55 ton pada tanggal 11/01/2021, itupun dari 14 kios hanya terdistribusi untuk 11 kios karena yang 3 kios wilayah tanamanya sudah melawati masa pemupukan.
BACA JUGA : Hadapi Musim Tanam 2021, Pupuk Kujang Siapkan 1,25 Juta Ton Pupuk Subsidi
“Kebutuhan pupuk bagi petani sudah sangat mendesak, akan tetapi hingga hari ini baru terealisasi 90 ton urea dan 97 ton ponska atau kisaran 10 persen dari pengajuan per musim, ” keluhnya.
Terpisah, Camat Haurgeulis, Rory Firmansyah, menegaskan, pupuk merupakan salah satu komponen penting bagi petani guna mempertahankan produksi pangan, sehingga pendistribusiannya harus tepat sesuai kebutuhan, untuk itu pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin guna mendesak pihak terkait agar distribusi pupuk tidak terjadi keterlambatan seperti yang dialami petani saat ini.
“Kami minta agar pihak distributor lebih kooperatif guna menyalurkan pupuk tepat waktu sehingga tidak menimbulkan gejolak dari para petani, ” tandasnya.