banner 728x250

Debit Cimanuk Menurun Pelanggan PDAM Harus Hemat Air

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Penurunan drastis debit air di Sungai Cimanuk Indramayu mengakibatkan penurunan jumlah produksi PDAM Tirta Darma Ayu belakangan ini. Akibatnya, pasokan air bersih ke konsumen di beberpa wilayah mengalami gangguan bahkan menjadi keluhan masyarakat pelanggan.

Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, Tatang Sutardi,  dalam siaran persnya, Jum’at (19/05/2017) mengungkapkan agar masyarakat dan pelanggan dapat menghemat air secair baik, disebabkan dalam beberapa hari ini debit Cimanuk yang merupakan sumber utama air baku PDAM Tirta Darma Ayu mengalami penurunan. Bahkan penurunan tersebut jauh dibawah pipa hisap sehingga saat ini air yang ada dari Cimanuk harus dipompa ke atas untuk bisa masuk dan melewati pipa jalur produksi.

“Kondisi air di Cimanuk Bangkir atau Bendung Karet menurun drastic. Hal ini karena pasokan air dari Jatigede sangat rendah. Pasokan air dalam keadaan normal harusnya 80 m3 sedangkan saat ini suplai dari Jatigede hanya 24 m3,” kata Tatang.

Akibat penurunan ini, IPA Sindang sudah berhenti produksi atau off total. Sedangkan IPA Indramayu masih mengolah air baku yang berasal dari Plumbon 1 pompa dan Waduk Bojongsari 1 pompa dengan hanya bisa mengolah 90 liter / detik.

Untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan tersebut, PDAM Indramayu sudah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan melakukan penambakan di Bendung Karet Bangkir dan meminta tambahan suplai air ke Rentang dan Jatigede

Tatang menambahkan, masyarakat diminta untuk berhemat air dan tidak menggunakan pompa untuk menyedot air di saluran pipa PDAM karena hal ini akan banyak merugikan warga lainnya yang tidak menggunakan pompa.

Upaya lain yang dilakukan adalah, PDAM Tirta Darma Ayu sudah mengerahkan kendaraan tangki air untuk mensuplai air ke wilayah rawan air seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Pasekan dan Sindang. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu