INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Faham radikalisme dan terorisme akan dengan mudah masuk ke daerah – daerah yang memiliki indeks pembangunan manusia(IPM) rendah. Sehingga dibutuhkan keseriusan semua pihak untuk memerangi segala bentuk gerakan yang mengancam perpecahan bangsa.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono pada kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) di Sekretariat DPC PDI Perjuangan, jalan Pahlawan, Indramayu, Jumat (29/11/2019).
“Daerah yang memiliki IPM Rendah sangat rawan terserang gerakan terorisme dan radikalisme. Kita tau kemarin orang Indramayu tertangkap karena ikut aktif dalam jaringan terorisme,” ujar Ono Surono.
Peran serta semua stakeholder, baik pemerintah, partai politik, maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk bersatu saling mendukung guna melawan adanya gerakan terorisme dan radikalisme di lingkungan sekitar masing-masing.
“Saat ini pemerintah akan banyak program-program untuk melawan gerakan-gerakan radikalisme. Sehingga nanti diharapkan program tersebut dapat membuka pandangan-pandangan masyarakat soal cara dan modus gerakan terorisme dan radikalisme masuk ke masyarakat, khususnya untuk daerah-daerah miskin dan berpendidikan rendah, seperti di Indramayu,” jelas Ono.
Ia mengajak kepada semuanya agar mendekati para tokoh agama di desa-desa, pesantren-pesantren, dan kelompok-kelompok lainnya.
“Kita harus menggandeng para tokoh agama dan pesantren-pesantren,” jelasnya.
Sementara itu, ketua DPC Indramayu, Sirojudin, mengatakan pihaknya melalui struktur partai sampai tingkat desa berkomitmen untuk terus mengawal dan menghalau adanya gerakan terorisme dan radikalisme yang ada di Indramayu.
“Kami akan berkomitmen untuk mengawasi adanya gerakan terorisme dan radikalisme di Indramayu. Kami juga akan terus melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama setempat,” tandasnya.