SUKRA, (Fokuspantura.com),- Kediaman salah satu anggota legislatif Kabupaten Indramayu, Liyana, Minggu (20/9/2020), dipadati warga dari berbagai desa, kedatangan warga tersebut sebatas ingin melihat lebih dekat selebrity papan atas Lucky Hakim sebagai Cawabup berpasangan dengan Cabup Nina Agustina, pada agenda sosialisasi Paslon Pilkada 2020 yang disandingkan Partai Koalisi PDIP, Gerindra, Nasdem dan Perindo.
Sepertinya strategi koalisi partai dengan memunculkan figur selebrity telah berhasil menarik minat warga untuk mengenal lebih dekat paslon yang diusung koalisi partai dengan konsep perubahan tersebut, sehingga akan mendongkrak perolehan suara pada pilkada Indramayu yang akan gelar pada 9 Desember mendatang dan mampu meraih kemenangan dari tiga paslon lainnya.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu, Kasan Basari, mengatakan, partai politik dalam menentukan kandidat dilihat dari berbagai aspek dan dari beberapa kandidat hasil penilaian partai, Lucky Hakim dipandang lebih mumpuni, akan tetapi untuk 6 kursi gerindra di legislative tidak memenuhi kriteria untuk mencalonkan kandidatnya sehingga harus berkoalisi dengan partai lain dan kemudian sepakat dengan PDIP intuk berkoalisi guna mengusung paslon Nina Agustina dan Lucky Hakim (Niky).
Tetkait adanya dugaan sejumlah kader partai yang memberi dukungan terhadap paslon lain, Kasan Basari menegaskan, pihaknya tetap menjaga soliditas dan semua kader partai terus bersinergi guna memenangkan pilkada tahun ini, jadi dugaan tersebut tidak benar sebab kalaupun ada yang bersangkutan sudah keluar dari partai gerindra dan secara administrasi sudah tidak tercatat.
“Saya berani menegaskan, tidak ada kader partai yang memberikan dukungan kepada paslon lain, kami sepakat dengan PDIP dan berani meyakinkan untuk memenangkan pilkada tahun ini, ” tegasnya.
Ditempat yang sama, Nina Agustina, mengatakan, konsep sederhana yang dilakukan adalah dengan mendatangi warga untuk silaturahmi dan sosialisasi, adapun mengenai permasalahan gender, tidak ada perbedaan antara laki-laki ataupun perempuan untuk menjadi pemimpin karena yang terpenting adalah bagaimana mengimplementasikan program-program pembangunan.
“Tidak ada perbedaan antara laki-laki ataupun perempuan untuk menjadi pemimpin, sebab yang terpenting adalah mengimplementasikan program pembangunan, ” ungkapnya.
Terkait