INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pelaksana Harian (Plh) Bupati Indramayu, Rinto Waluyo merespon keinginan masyarakat pengguna jalan Muntur Manggungan, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu yang sempat viral di medsos atas kondisi jalan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Dinas PUPR Indramayu melalui APBD tahun 2019 kurang maksimal.
“Saya sudah mendapat jawaban dari PUPR, sekarang sedang disikapi,” kata Rinto melalui pesan singkat, Kamis(15/8/2019).
Rinto menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat yang sudah melalukan kontrol sosial untuk kemajuan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Kuwu Desa Ranjeng, Ratnadi menyambut baik langkah Pemkab dan PUPR yang telah melakukan pembahasan bersama antara masyarakat tiga desa yakni Desa Ranjeng, Muntur dan Manggungan atas kondisi jalan hasil pekerjaan yang berada diwilayahnya. Namun keinginan dan protes dari masyarakat pengguna jalan, sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pemdes Ranjeng.
“Saya tidak mendorong masyarakat untuk protes, itu murni pengguna jalan dan keinginan masyarakat untuk memasang spanduk dan lainnya,” kata Ratnadi dikediamannya.
Ia berharap, hasil kesepakatan bersama yang dilakukan di Desa Muntur, antara masyarakat, Pemdes , PUPR dan pihak pelaksana dapat merubah kondisi jalan yang sudah banyak memakan korban pengendara roda dua terjatuh.
“Mudah – mudahan kondisi jalan nanti bisa lebih baik tak separah saat ini, karena banyak yang mengeluh dan korban terjatuh,”katanya.
Sementara itu, dalam kesepakatan yang sudah ditanda tangani beberapa pihak menyebutkan bahwa Dinas PUPR akan melakukan langkah – langkah serius dalam menyikapi kondisi jalan Muntur – Manggungan sesaui keinginan masyarakat, karena kondisi pekerjaan saat ini masih belum tutas 100 persen dan masih akan dilakukan pekerjaan hotmix.
Dalam surat yang ditandatangi pihak Dinas PUPR Indramayu diwakili Wimbano itu menyatakan bahwa dinas akan melakukan tes laboratorium pekerjaan jalan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan hotmix dilakukan yang rencana pekerjaan hotmix tersebut akan digelar pada tanggal 20 Agustus atau paling lambat ahir bulan Agustus 2019.
Pantauan dilapangan, kondisi jalan Muntur – Manggungan yang berada di Desa Ranjeng dan Desa Muntur sangat mengecewakan, pasalnya dibeberapa titik patok merah kondisi jalan meninggi sehingga tampak dari kejauhan postur rigit jalan tersebut mendayuh menyebabkan pengguna jalan kaget bahkan bisa menyebabkan kendaraan roda dua terpental jika laju kendaraan kencang.
“Kalau orang yang tidak tau kondisi jalan ini terus kenceng bisa terjatuh dan korbannya sudah banyak,” kata warga disekitar bangunan jalan.