Slawi, (Fokuspantura.com),- Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tegal Senin (15/1/2018) kemarin, ada hal yang menjadi perhatian awak media, salah satunya adalah Bupati Tegal Enthus Susmono yang duduk bersebelahan dengan Jokowi di mobil kepresidenan Indonesia-1. Usai helikopter super puma yang ditumpangi Jokowi mendarat di Stadion GOR Trisanja, bergegas Bupati dan sejumlah anggota Forkopimda Kabupaten Tegal menyambut kedatangan orang nomor 1 di Republik ini.
Saat akan memasuki mobil kepresidenan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilahkan Enthus untuk masuk ke mobil mendampingi Jokowi, sementara dirinya menggunakan kendaraan terpisah.
Kesempatan ini tentunya tidak disia-siakan, selain bisa menyapa warganya bersama Presiden Jokowi, banyak hal yang diperbincangkan sepanjang jalan dari GOR menuju rumah makan sate Batibul dan selanjutnya menuju Lapangan Dukuh salam. Diantaranya, Jokowi menanyakan tembang unik khas warga Tegal yang dijawab Enthus dengan tembangan nyik-unyikan, kembang jahe laos dan turun sintren, sebuah tembang tradisional yang biasa dibawakan saat pertunjukan seni tari sintren.
Selain itu, menurut Enthus saat ditemui usai acara penyerahan Sertifikat Prona di Dukuhsalam, di dalam mobil Jokowi juga menanyakan tentang kegiatan pembangunan di Kabupaten Tegal. Taman Teknologi Pertanian Lebaksiu menjadi salah satu obyek vital garapan dari Kementerian Pertanian yang disebutkan Enthus disamping pembangunan Situs Manusia Purba Semedo Kemendikbud.
Pada kesempatan tersebut, Enthus juga mengajukan permohonan supaya Pemerintah pusat bisa membantu menyelesaikan masalah kemacetan di simpang Pasar Banjaran dengan membangun Fly-Over. Hal ini menurutnya sangat penting karena interchange pada akses pintu tol di Adiwerna ini letaknya tidak jauh dari simpang Pasar Banjaran.
“Belum ada tol saja sudah macet, apalagi jika tol resmi beroperasi dan warga berdatangan ke Slawi atau ke Guci untuk berwisata, tentu akan semakin parah macetnya,” katanya.
Tak ketinggalan, pasca proyek tol nanti, eks-lokasi tambang milik Waskita juga dimohonkan bisa dihibahkan ke Pemda untuk dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan akhir sampah berwawasan lingkungan.
Disela-sela perbincangan tersebut, ada satu dialog yang menurut Enthus sangat menyentuh sanubari kebangsaan dan rakyat Indonesia harus bisa memahami ini. Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah harus hadir membangun wilayah timur Indonesia seperti Papua dengan membangun jaringan infrastruktur, sekalipun itu berbiaya tinggi. Ditanya Enthus soal kepentingan politik, Jokowi menjawab tidak ada ambisi politik maupun kepentingan ekonomi dalam membangun Papua, semata-mata itu dilakukan untuk kepentingan nasional karena Papua adalah bagian dari NKRI.
Selain itu, menurut Enthus meneruskan pernyataan Jokowi, pada kepemimpinan sebelumnya, belum ada yang benar-benar berani totalitas membangun Papua. Pembangunan masih tersentral di wilayah Jawa, Bali dan Sumatera.
“Jika saya berambisi politik, tentu saya akan bangun Jawa dan Sumatera yang nyata-nyata banyak penduduknya,” tutur Enthus menirukan ucapan Jokowi.
Dari perbincangan tersebut, Enthus bisa menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbangga memiliki presiden yang negarawan seperti Jokowi ini. Disela-sela perbincangannya, Enthus yang juga dalang ini sempat mengabadikan momen kebersamaannya dengan membuat video selfie bareng Jokowi.