SUKRA, (Fokuspantura.com),- Menindak lanjuti hasil penilaian administrasi lomba Bumdes tingkat Propinsi tahun 2018, pada pekan lalu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Propinsi Jawa Barat, melakukan klarifikasi lapangan guna melakukan penilaian lebih lanjut tentang kondisi fisik pengelolahan Bumdes di enam Kabupaten yang masuk nominasi enam besar, Rabu (28/11/2018).
Adapun keenam Kabupaten tersebut yaitu, Pangandaran, Banjar, Sumedang, Tasikmalaya, Garut dan Kabupaten Indramayu yang diwakili Bumdes Maju Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra.
Koordinator Tim Penilai Lomba Bumdes Tingkat Propinsi Jawa Barat, Eko H. Sunyoto, usai kegiatan penilaian, mengatakan, yang melatar belakangi diselenggarakannya lomba Bumdes tersebut adalah untuk mengevaluasi sejauh mana penyerapan anggaran Dana Desa untuk Bumdes termasuk pengelolahan dan kelengkapan administrasinya.
“Kami ingin mengevaluasi sejauh mana keberhasilan penyertaan modal untuk Bumdes di masing – masing Kabuoaten dan lomba Bumdes tingkat Propinsi ini adalah yang pertama kali diselenggarakan,” ujarnya.
Dari hasil verifikasi dan klarifikasi dilapangan, lanjut Eko, ternyata masih banyak didapati masalah kelengkapan adminstrasi dimana pengelolahan Bumdes tersebut belum didukung dengan Perdes yang tepat sehingga proses penyertaan modalnya belum optimal.
“Untuk enam Desa di enam Kabupaten dinilai memenuhi kriteria sehingga masuk nominasi enam besar untuk kemudian dilakukan penilaian guna menentukan katagori 1, 2 dan tiga,” terangnya.
Kepala Desa Ujungggebang, H. Kusnato, mangakui, keberhasilan Bumdes Maju yang baru berjalan dua tahun dengan penyertaan modal 50 juta pertahun, telah memberikan kontribusi PADes bagi desanya sehingga bisa mendongkrak peningkatan IPM dari sektor pengembangan ekowisata yang dikembangkan Bumdes sebagai salah satu jenis usah Bumdes, disamping jenis usaha lainnya yang dijalankan sepetri produk Kangen Water dan pelayanan jasa keuangan.
“Meski baru 2 tahun, Kontribusi Bumdes Maju untuk PADes sudah cukup baik dan untuk tahun depan kami tekankan dengan target minimal 50 juta harus masuk dari Bumdes untuk PADes Ujunggebang,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Bumdes Maju, Taripan, memaparkan, jebis usaha yang dikembangkan Bumdes Maju diawali dengan produksi Kangen Water yang sudah mencapai omset penjualan diatas 7 juta perbulan, kemudian ekowisata Pantai Plentong yang dinilai memiliki potensi bukan hanya untuk peningkatan hasil usaha Bumdes saja melainkan sebagai daya dukung kenaikan IPM dalam hal pengembangan ekonomi warga..
Selain itu, kataTaripan, tingginya kebutuham pelayanan jasa keuangan bagi masyarakat, menginisiasi manajemen Bumdes untuk membuka pelayanan jasa keuangan, mulai dari pembayaran rekening listrik, telefon hingga pembayarana BPJS.
“Setelah merealease Kangen Water dan ekowisata Pantai Plentong, kami mulai merambah usaha pelayanan jasa keuangan sebagai bagian dari potensi usaha yang dikembangkan Bumdes Maju,” paparnya
