INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Musim Tanam (MT) gadu tahun 2021, nampaknya petani di wilayah barat Kabupaten Indramayu, mengalami keterlambatan olah lahan. Hal itu berkaitan dengan adanya surat edaran Dinas Sumber Daya Air tentang penangguhan percepatan tanam gadu, sampai dengan bulan Juli 2021, dimana saat ini tengah dilakukan perbaikan sipon atau gorong – gorong sungai Cibarosol pada titik BTT 51b tepatnya di Desa Kesambi Kecamatan Cipunegara Kabupaten Subang, yang pada Februari lalu rusak akibat bencana banjir berakibat terhentinya suplai air baku Saluran Tarum Timur (STT) menuju Bendung Salam Dharma Kecamatan Anjatan.
Sementara diluar dugaan, kondisi cuaca di pertengahan tahun ini, kelihatannya semakin membaik, dimana curah hujan kembali turun, sehingga debet air bendung pembagi Bugis Kecamatan Anjatan elevansinya kembali naik dengan suply air yang bersumber dari aliran Sungai Cipunegara.
Menyikapi kondisi tersebut, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Patrol, mendorong para petani agar segera melakukan olah lahan, guna menjaga efesiensi penggunaan air baku di musim tanam gadu.
“Kami menghimbau kepada para petani agar segera memulai musim tanam gadu yang diawali dengan olah lahan,” ujar Koordinator BPP Patrol, Sujana, di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021).
Sujana mengatakan, adanya penangguhan tanam gadu telah menimbulkan kekhawatiran petani namun di bulan Juni hujan turun dengan intensitas sedang, sehingga cukup untuk pembahasahan dan olah lahan sembari menungguh suplay air dari STT yang dimungkinkan pekerjaannya akan selesai awal Juli mendatang.
“Awalnya memang ditangguhkan namun melihat curah hujan cukup lumayan, maka petani disegerakan untuk memulai tanam gadu agar jangan sampai pada masa petumbuhan tanaman terjadi kesulitan air akibat musim kemarau,” terangnya
Terkait