INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sejak mencuatnya beberapa pejabat yang dinyatakan positif Covid-19 pasca menghadiri Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Kabupaten Karawang, pada 9 Maret lalu, berimbas kepada 11 anggota Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang hadir pada kegiatan Musda tersebut untuk segera dilakukan langkah cepat antisipasi dan rencananya rapid test akan dilaksanakan, Senin(30/3/2020) besok.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid – 19 Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara, mengatakan, pihaknya akan melakukan test rapid bagi 11 anggota HIPMI Indramayu yang beberapa hari kemarin turut hadir pada kegiatan Musda HIPMI Propinsi Jawa Barat.
“Sudah terjadwal untuk test rapid bagi alumni Musda HIPMI Jabar dilakukan Senin besok,” kata Deden menanggapi pertanyaan Fokuspantura.com, Minggu(29/3/2020).
Kepastian jadwal test rapid, kata Deden, sudah dikordinasikan bersama Ketua BPC HIPMI Kabupaten Indramayu terkait agenda tersebut, bahkan kesiapan 11 anggota untuk mengikuti test sudah disosialisasikan.
“Untuk mengurangi kerumunan, mereka akan dilakukan test rapid di Labkesda Dinkes Indramayu, sesuai lokasi data OPD dan PDP melibatkan petugas Puskesmas,” tuturnya.
Sementara itu, jadwal pemeriksaan rapid test oleh Dinkes Indramayu, terhadap 11 anggota HIPMI Indramayu ini, dinilai lambat, pasalnya intruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disinyalir tidak dipatuhi dengan cepat, padahal seluruh alumni Musda HIPMI Jawa Barat, dinyatakan masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) kategori A yang harus segera ditindak lanjuti.
“Itulah yang saya katakan tidak serius, arahan Gubernur peserta Musda HIPMI di Karawang masuk ODP kategori A. Intruksinya agar segera koordinasi dengan Dinkes dan segera dilakukan pemeriksaan. Masa sampai 1 minggu baru dapat jadwal peneriksaan,” kata salah satu peserta Muda HIMPI Jabar.
Seperti diketahui, sekitar 11 anggota Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang hadir dalam musyawarah daerah (Musda) HIPMI Jawa Barat di Kabupaten Karawang pada 9 Maret 2020 lalu, menjalani isolasi mandiri. Keputusan ini diambil karena mereka belum bisa menjalani rapid test terkendala ketiadaan alat.
Ketua BPC HIPMI Kabupaten Indramayu, Akhmad Mujani Nur, mengatakan 11 anggota yang hadir dalam Musda Karawang telah mengisi kuesioner untuk mengikuti tes virus corona (Covid-19) di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
“Namun sampai hari ini kami belum mendapatkan pemberitahuan kapan akan dilakukan (rapid test) karena dari Dinas Kesehatan (Indramayu) mengatakan belum memiliki alat rapid test,” kata Mujani kepada wartawan, Kamis, 26 Maret 2020.
Mujani mengungkapkan, pada acara pembukaan saat Musda HIPMI itu, ia sempat bertatap muka dan bersalaman dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan juga dengan para calon Ketua Umum HIPMI Jabar.
“Saya sempat bersalaman dengan Bupati Karawang dengan juga kami bertatap muka dengan para calon Ketua HIPMI Jabar,” kata Mujani.
Sekembalinya dari acara tersebut, empat orang anggota kondisi kesehatannya saat ini kurang baik.
“Ada yang meriang, batuk dan pilek,tapi mudah-mudahan bukan karena terpapar Covid-19 ya,” ujar Mujani.
Mujani mengatakan, sambil menunggu kepastian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengenai pelaksanaan rapid test, untuk sementara waktu selain isolasi diri, 11 anggota BPC HIPMI Indramayu melakukan pengobatan sendiri.
“Kami patuh dengan anjuran pemerintah sehingga kami mengisolasi diri. Dan bentuk pengobatan yang kami jalani ya pengobatan ala kami sendiri, ya isolasi diri, jaga imunitas dan lainnya,” tutur Mujani.
Mujani berharap pemerintah bisa segera memfasilitasi mereka agar dapat mengambil langkah penanganan yang tepat. Pihaknya pun siap menjalankan apa yang dianjurkan oleh pemerintah
“Jangan sampai kami dibingungkan dengan langkah penanganannya,seperti apa,” kata Mujani.
Selain itu Pemerintah juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19, tidak hanya sebatas memberikan himbauan di media-media.
“Seperti di Kabupaten Indramayu, ada Pusat Information Covid-19, tapi kalau saya tanya dengan beberapa pertanyaan saya tidak bisa dijawab,” kata Mujani.